Bagian 07

14 3 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE SEBELUM MEMBACA, BUDIDAYAKAN KOMEN SETELAH MEMBACA

<><><><><><><>

Mau tau gimana rasanya dijatuhkan saat sedang berada di atas langit yang tinggi? Pergilah ke atas atap lantai 100 abisitu terjun ke bawah.

-Jichu

YANG RIBUT, TOLONG DIAM! YANG DIAM, TOLONG RIBUT!

Ga usah ngapa-ngapain aja kalau gitu berak!

-Jejen

<><><><><><><><><><>

"WOI!!!" Teriakan Chaeng menjadikan dirinya menjadi pusat perhatian di kelas. Untung, guru belum masuk. Sementara teman-temannya hanya menggelengkan kepala, mereka sudah biasa gan.

Chaeng berjalan ke arah bangku belakang Jichu, tempat duduk Chaeng. Dengan ngos-ngosan, Chaeng berbicara ditambah kecepatan berbicaranya. Jichu yang memerhatikan Chaeng dari tadi hanya memasang wajah datarnya.

"GILA!! HAMPIR AE BUS TAYO NGEJEGAT GUE!!!! PARAH INI PARAH!! DENGAN GUE PAKE KAUS KAKI PENDEK LAGI!! UNTUNG AE BUS TAYO CUMAN NGELEWATAIN GUE" Curhat Chaeng membuat Yola yang duduk di samping Chaeng menutup kedua telinganya sambil memutar kedua bola matanya malas.

"Bus tayo~ Bus tayo~ dia si bis besar~ " Jichu melantunkan lagu anak-anak yang ada di film kartun.

"MAMPUSIN GA? BAHAHAHA" Jichu mengejek Chaeng dengan tertawa. Jejen yang melihat Jichu tertawa dengan lucu, ikut-ikutan tertawa.

Tiba-tiba Jichu menghentikan tawanya, menatap Jejen dengan bingung. "Gaje anjir" Ucap Jichu.

"WOI!!! URGENT!!!!" Teriakan dari arah pintu membuat semua orang yang berada di dalam kelas menatap ke arah pintu dengan bingung.

"BUS TAYO!!!" Teriak Daniel lagi

"kenapa Pak Bustami?" tanya Ahmad

"OTW NAIK, MUNGKIN MAU ADA PENYITAAN. CEPET WOI DUDUK RAPI" Teriak Daniel lagi lalu dengan tergesa-gesa dia duduk di bangkunya.

"APA?! MAU ADA PENYITAAN?!" Tanya Lia dengan heboh

"ngga tau gue, yang penting duduk rapi dulu. Bus Tayo lagi di tangga otw kelas kita" jawab Daniel

"eh mampus, gimana ni fi?! Ayo ke kantin nitip hp" ucap Lia dengan panik lalu membawa hp nya menuju luar kelas bersama Fia, Lili dan Riri.

Tiba-tiba, suasana yang tadinya penuh dengan kebisingan dan kesenangan dimana-mana, menjadi sunyi senyap seperti kuburan. Bustami masuk ke dalam kelas XI-5 Dengan langkah pelan nan berwibawa (ew lebay) suara ketukan sepatu kepala sekolah dengan senyapnya ruangan membuat suasana menjadi semakin mencekam.

Bustami berdehem. Tak sepatah kata pun keluar dari mulut semua orang yang ada di dalam kelas, bak pemain film hantu yang sedang ketakutan, mereka semua menundukkan kepala tidak berani menatap kepala sekolah yang sangat mereka segani. Beberapa anak yang tidak menundukkan kepala mengarahkan pandangannya ke luar kelas atau ke samping, ke arah teman sebangku.

Selang beberapa menit, suara langkah kaki yang menjauh terdengar, semua anak-anak menatap kepergian Bustami yang dengan santainya mengayunkan kakinya menuju kelas lain. Semua murid langsung menghembuskan nafasnya. Tidak heran bila Bustami hanya melihat-lihat kelas. Karna, Bustami selalu melakukan itu untuk melihat kelengkapan fasilitas serta atribut kelas.

"Akh, gue kira apaan njir, rupanya cuman ngecek kelas doang" ucap Jichu sambil melirik sadis ke arah Bustami yang sedang berjalan menuju kelas sebeleh.

BLACKPINK KW [PRO]Where stories live. Discover now