Aku menghabiskan sebagian waktuku untuk belajar. Tidak terkecuali untuk hari yang indah ini.
Langit terlihat begitu cerah dengan sedikit taburan awan putih yang menghiasi sekitarnya. Angin berhembus mengenai deretan pohon yang tumbuh di sekitar kampusku menimbulkan suara gemersik menyenangkan.
Aku menarik napas dengan perlahan dan menghembuskannya dengan pelan. "Bisakah aku menikmati sedikit lebih banyak dari apa yang Kau ciptakan?". Pertanyaan itu terlintas begitu saja dalam benakku.
Aku merasa penat setelah semalaman mengerjakan setumpuk tugas yang tidak pernah usai. Saat ini, aku duduk di bangku halaman kampus menghabiskan detik demi detik untuk mengamati langit dan sekitarnya sambil menunggu mata kuliah selanjutnya.
Saat mengamati keadaan sekitar kampus, mataku menangkap keberadaan Kim Taehyung yang sedang bercanda gurau bersama temannya Jeon Jungkook dan Park Jimin. Mereka adalah teman sekelasku.
Dulu saat masa orientasi dia adalah orang pertama yang berhasil mengalihkan pandangan ku dari orang orang. Aku sempat memikirkan untuk mencoba menjalin suatu hubungan dengan seorang Kim Taehyung yang merupakan tipe pria idealku. Siapa yang tidak mau berkencan dengan pria tampan seperti dia. Tapi setelah masa orientasi selesai, semua pemikiran itu entah pergi kemana, tergantikan oleh realita banyaknya tugas perkuliahan. Pemikiran itupun terlupakan.
Aku mengamati mereka sambil sesekali tersenyum mendengarkan candaan mereka dari kejauhan.
Tiba tiba Park Jimin tersenyum sambil menunjuk ke arahku, diikuti oleh tatapan Taehyung dan Jungkook. Aku segera mengalihkan pandangan ku ke arah lain sambil menyunggingkan senyumku tanpa arah.
'Bagaimana ini, aku ketahuan. Haruskah aku berpura pura tertawa sendiri? Tidak, tidak ada hal lain di sekitarku untuk bisa ditertawakan atau aku memang sudah benar benar gila'.
Mereka bertiga berjalan mendekat menghampiriku, dan akhirnya aku menyerahkan semuanya pada keadaan.
"Em, hi!" Seru ku sambil mengangkatkan tangan kananku dengan kaku. "Hi Soon Mi, tidak perlu terlalu serius seperti itu pada kami" kata Park Jimin dengan senyumannya yang menenangkan.
"Maaf telah mendengarkan pembicaraan kalian secara diam diam". Kemudian Taehyung duduk di bangku sebelahku. "Tidak apa apa, itu bukan salahmu. Semua itu pasti salah Jungkook yang memiliki suara tinggi" dia terkekeh sambil meninggikan suaranya meniru Jungkook.
"Hei alien, semua pasti salahmu suara bass mu itu menggelegar ke segala penjuru" elak Jungkook tidak mau kalah sambil menendang tulang kering Taehyung.
"Yaa, Sakit bodoh" Taehyung mengerang sambil memegangi kakinya yang sakit.
Pletak.
Taehyung memukul kepala Jungkook dengan keras. Akupun mulai khawatir kepada Jungkook yang mukanya sedikit memerah karena kesakitan. Tanpa disadari, aku menampakan muka yang benar benar tak terkontrol dan saat itu juga Jimin mulai tertawa dengan puas diikuti dengan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Ending
ФанфикAku bersyukur karena pernah merasakan semuanya. Setidaknya aku pernah merasakannya meski akhirnya aku harus merelakannya. Jika aku bisa memilih, aku lebih memilih menjadi orang terbodoh di muka bumi ini. Mungkin aku akan bahagia hidup dalam sebuah i...