Aku bersyukur karena pernah merasakan semuanya. Setidaknya aku pernah merasakannya meski akhirnya aku harus merelakannya.
Jika aku bisa memilih, aku lebih memilih menjadi orang terbodoh di muka bumi ini. Mungkin aku akan bahagia hidup dalam sebuah i...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari demi hari berlalu, aku mulai membuka diri untuk berteman dengan yang lainnya. Hidupku yang semula terasa monoton kini mulai terasa lebih berwarna terutama berkat kehadiran Taehyung. Makhluk aneh yang kini selalu berada di sampingku.
Seminggu yang lalu tanpa diduga makhluk itu menyatakan cintanya padaku, di balik semak semak kampus. Dia memang pria yang romantis, tapi otaknya yang bergeser mengaplikasikan keromantisannya dengan hal yang benar benar tidak masuk akal.
Flashback
Hari itu, dia menyuruhku menunggu di taman kampus. Satu jam telah berlalu, tapi kemunculannya tidak kunjung datang. Setengah jam kemudian aku mendengar suara dari semak semak di belakang bangku yang aku duduki dan saat itulah aku melihat makhluk antah berantah dengan senyumannya yang khas sedang menatap kearahku.
"Kim Taehyung, apa yang kamu lakukan? " aku terkejut dengan penampilannnya dengan rambut berantakan yang diselipi dedaunan, selain itu wajahnya yang terlihat baru saja bangun tidur dengan bekas bekas merah di lehernya. "Apakah kamu tidak apa apa?" Aku kembali menanyakan keadaannya yang sejak tadi dia hanya tersenyum melihatku.
Kemudian dia berkata "Saranghae Soon Mi". Aku masih tidak percaya dengan apa yang aku dengar dan mataku masih menatapnya dengan khawatir. Aku menariknya keluar dari semak semak dan kamipun duduk berdua di bangku taman kampus dengan langit yang sudah sedikit menggelap.
"Ada apa denganmu? Kau membuatku khawatir, aku sudah menunggumu sejak tadi" tanyaku khawatir sambil mengambil daun daun yang tersangkut di kepalanya. "Sini lehermu! Sepertinya ini disebabkan oleh ulat, apakah itu gatal?" Taehyung hanya menganggukkan kepalanya, namun kini ekspresinya terlihat sedih. Ada apa dengannya? Dia terasa berbeda dari sebelumnya, biasanya dia selalu menampakan wajah yang ceria.
Kemudian Taehyung mengeluarkan sebucket bunga mawar putih yang sedari tadi dia sembunyikan dengan gagal di belakang badannya. "Saranghae" dia memberikan mawarnya kepadaku. Tanpa disadari, air mataku mulai berjatuhan, aku menangis.
Kenapa dia begitu bodoh mengatakannya saat ini, dengan sebucket bunga mawar putih yang dia berikan. Ada apa dengannya? Kenapa dia tega melakukan semuanya, dia menyatakan cintanya saat dia hendak untuk pergi, sebuah arti dari pemberian sebucket mawar putih. Tangisku semakin keras dengan tetesan bening yang terus keluar dari mataku.
"Mianhae" sebuah kata terucap dari bibirnya, kemudian dia memelukku, membenam tangisanku dalam dadanya yang bidang sambil sesekali menepuk punggunggku yang naik turun karena terisak. "Sekali lagi mianhae, aku benar benar minta maaf, tidak apa apa jika kau menolakku, aku akan selalu ada di sampingmu". Aku merasakan punggunggungku yang terasa basah.
Tunggu, apakah dia tadiberkata aku menolaknya?
Aku melepaskan pelukannya, menatap Taehyung yang segera menutupi jejak air matanya. "Apa yang kau maksud dengan menolak?" tanyaku dengan heran. Dia mengalihkan pandangannya dariku, dengan pipi yang terlihat memerah "Eeem... Ini pertama kalinya aku mendapatkan penolakan, lupakan saja semuanya dan aku akan tetap menjadi temanmu" setelah mengatakannya, Taehyung beranjak pergi sambil membawa bucket bunga yang tadi belum sempat aku terima saat dia berikannya padaku.