Kepada Hembusan Angin
Aku Bertanya Siapakah Dirimu?
- TryPagi ini dingin sekali, membuat ku malas untuk menyentuh air. Mau tidak mau aku harus bersiap-siap untuk ke sekolah, agar tidak terlambat lagi seperti kemarin. Seandainya aku terlambat lagi, aku akan merutuki diriku sendiri.
Aku sudah siap untuk berangkat sekolah,
"Bapak Ibuk, Raya berangkat dulu ya. Assalamualaikum wr wb Pahlawan dan bidadariku😁" ucapku dengan mencium tangan Bapak ibuku tercinta.
"Hati", sekolah yang pinter, awas aja nanti kalau ada maunya, Waalaikumsalam wr wb"
Dalam batin aku berkata, sungguh sangat dalam firasat dari seorang ibu.Tadi malam, aku merayu bapak dan ibu untuk menyetujui surat persetujuan Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan. Karena kegiatan ini di adakan di luar sekolah yaitu di Pusdik Binmas, aku takut kalau tidak di ijinkan. Dan Alhamdulillah bapak ibuk menyetujuinya. Yeeeyy bisa dapat pengalaman baru lagi.
Itu alasannya mengapa aku tadi memanggil bapak ibu dengan sebutan pahlawan dan bidadari. Itu memang benar sih. Tanpa ada mereka aku bukan apa-apa.Setelah sampai sekolah, Ira sudah heboh sendiri karena besok LDK.
"Rayaaaaaa, kamu bawa baju ganti berapa, bawa selimut gak, katanya di sana dingin lo. Terus kamu bawa koper apa tas, nanti kalau gak muat gimana" Celoteh Ira dengan panjang lebar.
"Iraa , aku bawa baju ganti secukupnya, aku bawa tas, kan disana bisa pakai jaket. Kita bukan mau pindah rumah lo ya." Kataku dengan santai.
"Hehehe syap bos😁" balas Ira.Saat sudah sampai rumah, aku langsung mempersiapkan semua, dari peralatan mandi, baju, dan yang lainnya. Ibuku membantuku sehingga bisa cepat selesai.
Setelah itu, aku pergi ke Indomart untuk membeli makanan ringan sebagai bekal besok.Waktu aku sudah selesai belanja, malah hujan menerpa. Mau tidak mau aku harus menunggu sampai hujan reda. Saat aku menunggu, tiba-tiba ada yang memberiku payung, dan lagi-lagi orang itu.
"Untuk ku?" Kataku gugup
"Bukan, tapi untuk Raya" Dia membalas dengan santai.
Kenapa dia bisa tahu namaku.
"Terimakasih"
"Sama-sama"
"Mmmm, nama kakak siapa? Nanti kalau mau mengembalikan payung ini bagaimana" kataku
"Nanti malam kamu akan tahu namaku, aku duluan ya... " kata dia
Dan dia langsung menggunakan mantel dan pergi menggunakan motornya.
Aku juga langsung bergegas ke rumah, karena ibu pasti khawatir.Jam menunjukal pukul 19:35, saat aku di kamar, aku masih memikirkan kata-kata orang itu "Nanti malam kamu akan tahu namaku". Bagaimana caranya, aq jadi bingung sendiri kan. Dasar Aneh.
Saat aku bermain handphone, ada notif WA yang nomernya tidak aku ketahui.087×××××××××
"Hai Raya, sesuai dengan janjiku kamu akan tahu namaku malam ini. Namaku Tupi Mahendra.""Besok LDK kan. Malam, selamat beristirahat. See you soon:)!"
Kenapa dia bisa tahu nomerku. Tanpa aku sadari, aku tersenyum saat membaca pesan yang terakhir.
Aku tidak membalasnya, aku langsung meletakan hp ku di bawah bantal. Dan aku langsung memejamkan mata untuk tidur. Agar tidak memikirkan tadi.Tapi sia-sia saja, aku jadi tidak bisa tidur. Banyak pertanyaan yang ingin aku utarakan, dapat nomerku darimana, kenapa sudah tau namaku sebelum aku memperkenalkan diri. Misterius, aneh.
Aku memaksakan diriku untuk tidur dan berharap semoga besok adalah hari yang indah.
Terimakasih sudah membaca❤
Jangan lupa tinggalkan jejak
vote, komen dan follow ya😍Next?
Try dalam kehidupan nyata
-R.U.

KAMU SEDANG MEMBACA
Try Ranger
Teen FictionKamu adalah satu kata yang tak mungkin aku lupakan. - Try Kisah ini Seperti merpati dan elang yang terbang bersama tapi tidak bersamaan, Seperti bulan dan bintang mengisi satu sama lain di indahnya malam Jika kau sudah terbiasa dengannya, maka jika...