Prolog

1.5K 25 0
                                    

Pukul 19.30. Loly duduk di ruang tamu dan melihat Stella yang menonton TV.

"Sebentar lagi papa dan mama pulang. Apa kejutan yang akan diberikan papa dan mama untuk kita? Kita tunggu saja" kata Loly bersemangat.

Stella tersenyum.

"Aku juga sangat penasaran" kata Stella dengan tersenyum heran.

Loly berpikir dengan tersenyum dan menerka hadiah berkesan dari orang tuanya. Orang tuanya memang tahu apa yang diinginkan Loly dan Stella sehingga beliau tidak pernah membuat kecewa. Pukul 20.00. Handphone Loly berbunyi dan Loly melihat layar handphone yang sejak tadi memang dipegang. Nomor tidak dikenal dan Loly merasa heran.

"Stella"

Stella yang fokus dengan acara TV menoleh dan melihat Loly dengan merasa ingin tahu.

"Kenapa, Kak Loly?"

Loly tidak menjawab justru sibuk menebak di otaknya orang yang telepon dirinya.

"Siapa?" pikir Loly.

Akhirnya Loly menerima telepon.

"Halo"

"Selamat malam. Apa saya berbicara dengan Saudari Loly?"

Stella yang merasa tidak dihiraukan kembali fokus dengan acara TV.

"Suara ini..." pikir Loly dengan merasa merinding.

"Benar dengan saya sendiri. Maaf. Siapa Bapak, ya?"

"Saya dari pihak kepolisian"

Seketika Loly merasa tegang.

"Ada apa? Kenapa gue ditelepon polisi?" pikir Loly dengan merasa tidak mengerti.

"Ehmm...ya" kata Loly kaku.

"Apa Anda kenal dengan pemilik mobil pajero merah nopol XXXXXX?"

Loly merasa heran.

"Nopol..." pikir Loly.

"Nopol mobil XXXXXX milik orang tua saya. Ada apa, Pak?"

Stella berhenti menonton TV dan melihat Loly dengan merasa ingin tahu.

"Saya harus memberitahukan berita bahwa mobil tersebut kecelakaan. Jatuh ke jurang dan..."

Seketika Loly merasa tidak percaya dan kaget. Loly kurang bisa mendengar penjelasan polisi karena sibuk memikirkan keadaan orang tuanya.

"...korban kritis di rumah Sakit Taman Anggrek. Harap Anda segera datang"

"Baik. Baik, Pak"

Loly mengakhiri telepon dan segera menceritakan kepada Stella lalu Stella tidak kuasa untuk berdiri dan seketika mengeluarkan air mata. Loly dan Stella segera pergi. Pukul 21.00. Loly dan Stella keluar dari mobil. Loly dan Stella diantar supir lalu berjalan masuk dan tanya di bagian informasi. Setelah diberitahu maka Loly dan Stella berlari hingga melewati lorong rumah sakit. Loly dan Stella tidak peduli dirinya dilihat oleh orang yang berada di sana. Sampai  di IGD maka Loly dan Stella berhenti berlari dengan nafas terengah. Beberapa polisi ada di sana dan Loly segera memperkenalkan diri kepada polisi. Polisi menjelaskan lebih detail kejadian awal dan Stella merasa sangat sedih ketika mendengarkan penjelasan polisi.

"Papa. Mama" panggil Loly dalam hati dengan merasa sedih.

Seketika Loly mengeluarkan air mata lalu polisi menenangkan Loly dan Stella. Loly dan Stella juga belum diperbolehkan masuk ke dalam IGD orang tuanya karena ternyata beliau harus operasi. Keesokan harinya. Pukul 10.00. Loly dan Stella sudah diperbolehkan melihat kedua orang tuanya lalu mereka berjalan masuk dan melihat keadaan beliau masih belum sadar. Loly dan Stella berharap beliau segera sadar dengan menatap beliau dalam diam. Pukul 12.10. Loly dan Stella bersama polisi. Polisi mengatakan kepada Loly dan Stella tentang fakta kecelakaan tersebut.

Love Star (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang