Dia selalu duduk di bangku itu setiap harinya, ditengah tengah kerumunan orang yang melihatnya dengan pandangan benci. Tetapi dia tetap duduk disana. Tidak pernah takut akan pandangan orang orang disekelilingnya.
Dia memang tidak pernah takut akan kata kata kasar dan usiran dari orang lain. Tidak pernah sekali pun dia menangis. Padahal, kata kata kasar dan umpatan selalu ditujukan untuknya.
Dia memang tidak pernah peduli dengan orang orang yang membencinya, bahkan dia tetap tersenyum kepada orang orang itu. Seakan akan tidak terjadi apa apa dengannya.
Dia memang nakal, tak pernah mendengarkan perintah, Selalu melanggar aturan, dan membuat orang lain kesal dibuatnya. Ya, dia keras kepala. Tidak ada seorang pun yang bisa mengubahnya.
Gayanya selalu berantakan, selalu menggunakan jaket denim yang sama setiap harinya. Masih dengan senyumannya yang seolah olah mengejek pandangan orang orang kepadanya.
Dia memang nakal, keras kepala, tidak bisa diatur, pemalas, pembangkang. Semua orang benci kepadanya.
Tapi apakah orang orang itu tau kalau setiap hari dia harus menahan sakit? Sakit hati karena keluarga yang bahkan tidak menginginkannya. Apakah orang orang tau kalau dia harus menahan tangis? Tangis karena kata makian dari keluarganya sendiri?
Apakah orang orang itu tau kalau dia hidup dengan rasa kesepian? Apakah orang orang itu tau kalau dia harus berjuang untuk tetap hidup?
Tidak ada orang yang mau menerimanya, bahkan keluarganya sendiri tidak peduli dengan nya. Tidak ada orang yang mau mendengarkan ceritanya, bahkan keluarganya tidak pernah menganggap dia ada. Tidak ada orang yang mencintainya, bahkan keluarganha sendiri benci kepadanya.
Apakah orang orang itu tahu kalau yang dia inginkan hanyalah sebuah kasih sayang?

KAMU SEDANG MEMBACA
Thoughts.
Short StoryKadang kita hanya perlu lari dari rumitnya kehidupan untuk sementara.