Kamu orang yang sangat menyebalkan, sangat dan tidak ada seorang pun yang mengalahkan. Kamu tidak mau mendengarkan perkataan ku dan aku benci diperlakukan seperti itu oleh mu. Kamu selalu bersikap acuh kepada ku dan kamu tahu aku sangat benci dengan sikap mu itu. Sungguh aku kesal padamu, sangat.
Hari itu aku ingin mencari orang lain, orang lain yang lebih menghargai ku dan mau berbagi dengan ku. Orang lain yang bertolak belakang dengan mu. Sungguh aku tidak mau bertemu dengan orang seperti mu, aku kesal padamu.
Hari itu, aku langsung mendapatkan orang lain dan dia sangat berbeda dengan mu. Dia tidak menyebalkan seperti mu. Dia mau mendengarkan diri ku, tidak seperti kamu. Kamu yang membuat ku kesal, sangat kesal.
Aku lalu bercerita dengan nya mengenai mu, aku lontarkan semua kekesalan ku di depannya. Sungguh aku sangat kesal padamu.
Tiba tiba dia berkata kalau kamu memang egois, kalau kamu memang salah. Dia juga berkata padaku kalau kamu adalah orang yang tidak baik. Aku diam, dan jujur aku tidak suka dengan apa yang dia katakan.
Dia terus memaki mu, melontarkan hal yang aku tahu tidak ada di dalam dirimu. Aku marah, marah besar. Tapi di sisi lain aku juga merasa kesal kepada mu, sangat kesal.
Aku pendam rasa marah ku, dan dia terus menyalahkan mu. Aku marah, sangat marah. Dia tidak tahu kamu seperti aku tahu diri mu. Ucapannya bohong dan aku yakin itu. Tapi aku pendam marah ku karena aku masih kesal dengan mu.
Lalu kamu lewat di depan ku, masih dengan gaya mu yang acuh. Aku sangat kesal dengan mu, sangat. Kamu lalu berdiri di depan ku dan berkata, "Sudah marahnya? Aku tunggu kamu di tempat biasa. Aku minta maaf" dan setelah itu kamu pergi.
Selalu begitu, dan selalu dengan ucapan yang sama. Apakah kamu tahu kalau aku juga selalu luluh karena itu? Aku kesal, sangat kesal. Tapi aku tahu aku tidak akan pernah membenci mu dan meninggalkan mu. Kamu selalu ada di dalam dunia ku dan aku tidak akan pernah bisa menggantikan mu dengan orang lain. Aku memang kesal dengan mu, tapi aku juga sudah jatuh hati kepada mu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Thoughts.
Cerita PendekKadang kita hanya perlu lari dari rumitnya kehidupan untuk sementara.