Dibab ini, aku ganti POV nya jadi POV orang ketiga (soalnya kalo POV Nadia agak susah)
__________________________________________________________Maaf dan terimakasih
"Kok dimatiin?"
"Dingin, nanti masuk angin" jawabnya sambil bergidik.
Dasar! Bikin kaget aja, kirain mau ngapain, ternyata matiin kipas."Mana? Udah belom jawabnya?" Tanya Azka sambil menyamankan posisi duduknya
"Ini nih, Bentuk sederhana dari 8 cos 36° sin 72° cos 108° adalah..." Nadia fokus membaca pertanyaan.
"Gampang tuh"
Songong banget, pengen gue gampar!"Penyelesaian: 8 cos 36° sin 72° cos 108° = 8 cos 36° sin 72° (-cos 72°) = -4 cos 36°..." Suara Nadia semakin menghilang dari pendengaran Azka, kenyataan berada dalam satu ruangan dan hanya berdua dengan Nadia, jujur membuat Azka gugup. Dirinya sungguh sulit untuk sekedar berkonsentrasi, terlebih melihat Nadia yang terlihat sangat segar. Wajahnya yang putih bersih, rambut sebahunya yang setengah basah, lehernya yang jenjang dan putih mulus...
Tanpa ia sadari tangannya sudah terulur kembali, kali ini ia benar benar mengelus pipi Nadia.
Nadia berhenti membaca jawaban dari soal-soalnya, matanya beralih menatap Azka.
Mata mereka bertemu.
ngapain sih nih anak? Mamaaaa tolong Nadia...CUP. Satu kecupan mendarat di kening Nadia, matanya membulat, mulutnya melongo.
Nadia belum bisa mencerna apa yang terjadi.
"Sampai mana kita tadi?" Tanya Azka canggung, dia benar benar tidak sadar, itu hanya kekhilafan.
Nadia melanjutkan membaca. Abang ini seneng banget sih bikin jantung dag dig dug, mana wajahnya datar datar aja lagi. Kok gue ngga marah sih?
Azka meringis meratapi kebodohannya, kenapa dia bisa sampai lepas kontrol?.
"Ya Allah! Bego banget sih gue" Gumamnya pelan sambil menepuk jidatnya.
"Hm?" Tanya Nadia beralih menatap wajah Azka.
"Ng- ngga... Ngga ada apa apa" jawab Azka gugup.
Azka benar benar kehilangan fokusnya, tangannya kembali terulur ke arah kipas angin.
Klik.
Iya. Azka kembali menghidupkan kipas angin, seluruh tubuhnya mendadak memanas.
"Kok dihidupin lagi? Katanya takut masuk angin?"
"Panas kalo deket deket kamu"
Nadia melotot "Emangnya gue api?"
"Maaf Nad, aku gagal fokus kalo liat kamu" jawabnya jujur. Azka tidak berani menatap mata Nadia.
"Lo pulang aja deh"
"Kok pulang?, Kan belom selesai"
"Kita lanjutin besok aja"
"Ya udah, aku pulang" kali ini mulut dan tubuhnya tidak sinkron, ia bergeming.
"Ya udah, sana pulang"
"Anterin ke bawah dong, Nad"
"Manja banget lu!"
__________________________________________________________
"Ma, ini kak Azka mau pulang" kata Nadia setengah berteriak memanggil namanya yang berada di kamar.
"Kok udah mau pulang nak?" Tanya mama setelah sampai diruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATE
General Fiction"Ma... mama apa apaan sih? pokoknya Nadia ga mau di jodohin" kata gue setelah si makhluk absurd menghilang. "kan ini buat kamu juga Nad" "kalo buat Nadia, ya harusnya Nadia sendiri yang milih dong ma... kayak Nadia ga laku aja!" "Nadia Ghania Xaver...