✩Bintang Ketiga✩

2.1K 352 61
                                    



Mata daniel sedang fokus pada guru yg ada didepan sana, yg kini sedang menjelaskan beberapa rumus untuk mengerjakan soal fisika yg ia tulis di papan tulis. Wajah serius daniel terlihat 101X lipat lebih tampan dari biasanya. Saat guru sudah selesai menjelaskan mereka semua langsung mengerjakan soal-soal tersebut dengan cekatan.

Daniel berdiri dari duduknya dan berjalan menuju meja guru dan meletakkan bukunya disana. Seisi kelas langsung ribut saat melihat daniel mengumpulkan tugasnya pertama kali. Tidak heran sih sebenarnya, disekolah lamanya di busan daniel selalu mendapatkan peringkat pertama dikelasnya dan mendapatkan peringkat ketiga untuk keseluruhan disekolahnya. Jadi 10 soal fisika terlihat begitu mudah bagi daniel. Ia kembali duduk di kursinya.

Daniel membalikkan badannya dan tersenyum kearah seongwu yg duduk disudut ruangan kelas itu. Hyunbin yg melihat daniel senyum-senyum sendiri cuma bisa gelengin kepalanya pelan. Sekilas daniel melihat wajah seongwu yg terlihat begitu pucat dan dingin, daniel hendak berdiri menghampirinya namun tertahan saat justin menghampirinya dan meminta untuk diajarkan. Mau tidak mau daniel harus membantu justin biar gak dikatain sombong nanti sama temen-temennya yg lain.


🍑🍑🍑


"Kantin yuk?" Ajak jaehwan menghampiri daniel dan hyunbin yg dibalas anggukan oleh keduanya. Daniel nengok kebelakang sekilas namun raut wajahnya berubah saat orang yg tadinya ada dibelakabg sana sudah tidak ada lagi ditempatnya. Daniel cuma gedikkan bahunya pelan dan langsung merangkul 2 temennya itu untuk menuju ke kantin.

Daniel membawa nampan berisi makanan yg sudah ia beli. Daniel menghampiri meja yg sudah ada jaehwan, hyunbin dan minhyun disana. Daniel mengambil tempat disebelah jaehwan, karena gk mungkin kan dia duduk disebelah minhyun sedangkan dia tau kalo hyunbin itu punya penyakit cemburuan akut stadium 8.

Daniel makan dengan lahap mengabaikan tatapan teman-temannya "santai bro. Itu makanan gak bakalan lari kok." Jaehwan menepuk bahu daniel pelan. Daniel masih fokus dan khidmat melahap makanannya itu, hingga beberapa detik kemudian nampan yg tadinya berisi makanan dan minuman serta beberapa snack kini sudah bersih, hanya ada piring yg kosong dan bungkus-bungkus snack yg kosong. Sungguh ajaib mulut daniel, bagaikan sebuah vacum cleaner khusu makanan.

"Minhyun hyung gw mau nanya dong." Daniel melipat kedua tangannya diatas meja dan menunggu restu dari minhyun.

"Nanya aja kali." Minhyun menyuapkan kripik kedalam mulut hyunbin namun karena tangannya kesleo jadilah kripik itu malah masuk ke hidung hyunbin. Hyunbin cuma bisa flat aja sebagai protes.

Daniel diam sejenak, menimbang kembali hal yg ingin ia tanyakan kepada minhyun. Dengan cepat dia mengglengkan kepalanya, "gak jadi deh." Daniel tersenyum hingga gigi kelincinya itu terekspose dengan berkilaunya.

Minhyun be like😑😑






...

"Kita pulang duluan ya bro. Hati-hati dijalan ntar lo malah diculik sama tante girang lagi." Jaehwan dan hyunbin tertawa terbahak-bahak meninggalkan daniel yg sedang membereskan barang-barangnya. Kelas udah cukup sepi cuma ada beberapa murid doang didalamnya dan salah satunya ada daniel sama jihoon.

Daniel mengerutkan dahinya heran saat melihat kearah belakang dekat sudut kelas. Kakinya melangkah menghampiri pria yg masih setia duduk dibangkunya dengan tenang "lo gak pulang? Sekolah udah sepi." Daniel berbicara pada pria itu. Sedangkang pria itu hanya tersenyum tipis.

"Buat apa buru-buru pulang, rumah gw dekat sini kok. Lo sendiri kenapa belum pulang malah nyamperin gw? Pulang sana." Seongwu-orang yg menjadi lawan bicara daniel- tersenyun kearah daniel.

Really √ NielOng [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang