Rumah

106 12 2
                                    


'Taehyung?' suara Namjoon memelan
Pintu kamar itu terbuka dan menampakkan pria sang pemilik kamar.
Mereka hanya bertatapan.
Namjoon menoleh pada Jimin yang terduduk diruang tengah dan kembali menatap pria yang berdiri dihadapannya.

"Tae, bisakah kalian berbaikan? Ini tidak akan baik bukan?"

Taehyung menghela napas dan mundur selangkah "Aku tidak membuka pintu untuk meminta maaf duluan" kata Taehyung singkat yang langsung diikuti pintu tertutup dihadapan Namjoon.

Namjoon berkedip.

"Dasar anak kecil! Kau bahkan tidak dapat menghormati hyungmu!" teriak Jimin.
Pintu dihadapan Namjoon kini terbuka kembali namun bukan sosok dingin yang dihadapi Namjoon tadi, kini sosok itu berubah menjadi seorang dengan emosi yang sedang meledak.
Taehyung berlari dan menerjang Jimin.
Mendaratkan pukulan yang dibalas pukulan oleh Jimin.

"Kau bicara tentang hyung, seakan kau bahkan menghormati mereka!" teriak Taehyung tepat didepan wajah Jimin.
Jimin menggigit genggaman Taehyung pada kerah bajunya
"Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu!" balas Jimin berteriak.

Hoseok memisahkan mereka, berusaha menengahi kedua pria dewasa yang saling menghancurkan tubuh satu sama lain.
Namjoon berdiri disana, ia menarik napas panjang.
Ia berjalan pelan kearah mereka, menarik bahu Taehyung untuk menjauhi tubuh Jimin, namun dengan begitulah kini salah satu tinju malah mendarat tepat pada pipi Hoseok dengan keras.

Lalu
Waktu berhenti.
Mereka semua terdiam, Taehyung cepat melepas Jimin dan memeluk Hoseok yang masih berdiri disana dan terus menggumamkan maaf.

Jimin bangkit dan menggeleng "Lihat? Siapa yang tidak menghormati hyungnya idiot? Aku atau kau?" kata Jimin menyepelekan.

Taehyung berbalik menoleh Jimin dan kembali mendaratkan tinjunya yang balik dibalas Jimin.




"KALIAN BERDUA KEMBALI KEKAMAR KALIAN!!" Teriak Namjoon dengan tangan terkepal marah.

Jimin dan Taehyung menatap sekilas Namjoon dan memisahkan diri.
"Jangan memerintah kami seperti anak kecil hyung" kata Jimin cepat sebelum berjalan pergi.
"Ck, jangan berlagak seperti kau adalah orang tua kami. Kumohon menyingkir dari urusan kami lain kali hyung! Mind your own bussines" kata Taehyung yang langsung memutar dan berjalan kembali kekamarnya.

Namjoon mendengus kesal.
"Asal kalian tahu! Aku hanya ingin yang terbaik! Untuk kau Jimin! Untuk kau Taehyung! Untuk kita semua!" Teriak Namjoon sambil menunjuk punggung kedua adiknya yang berjalan menjauh darinya.
Ia memberantaki rambutnya dengan frustasi dan segera berjalan ke studionya.

Ia menjatuhkan diri diatas kursinya dan menatap layar pc yang gelap yang memantulkan bayangannya.
Seorang pria jangkung dengan messy hair dan rahang yang terkatup keras.
"Aku hanya mencoba menjadi lebih baik"
Pria itu menenggelamkan kepalanya dalam kedua tangannya, menutup telinganya dengan keras mencoba untuk tetap waras.

Ia berdelik sedikit dan mendapati puluhan panggilan dan pesan

Panggilan tidak terjawab
Bang pdnim.     24
Pdogg-ssi.    13
Supremeboi.     4

Pesan belum terbaca
15

Ia menyadari semua itu hanya berisikan desakan dan pertanyaan.

Pesan terkirim
Kepada ; Bang pdnim, Supremeboi, Pdogg-ssi

Aku sedang tidak enak badan, akan kuhubungi dalam waktu dekat. Terima kasih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Collaborating [RM'S Birthday Project]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang