Kring Kring...
"Tepat waktu." gumamnya saat sudah memasuki gerbang sekolahnya ditambah sebuah seringai kecil dibibirnya.
Dia adalah Januar Diva Raditya yang baru saja memasuki gerbang sekolahnya tepat saat bel berbunyi, menandakan gerbang akan segera ditutup, lalu segera memarkirkan motor gedenya diparkiran sekolah.
Ia berjalan menelusuri lorong sekolahnya yang sudah sepi, karena semua siswa sudah masuk kekelas masing-masing untuk memulai pelajaran yang akan diberikan oleh guru.
Bughh..
Tiba-tiba ada orang yang menabraknya dari belakang. Mereka berdua tersungkur dilantai serta buku dan kertas yang berserakan, ditambah dengan suara pekikan seorang perempuan bernada kesal.
"Aww." Pekik perempuan tersebut.
"Lo bisa liat jalan ngga si?" Balas Diva yang masih dengan pandangan marah dengan kelakuan perempuan tersebut.
"Lo itu yang..." kata-kata perempuan tersebut terpotong saat dia mendongakkan kepalanya melihat laki-laki yang sedang berdiri melihatnya membersihkan kertas-kertas yang berserakan.
"Diva." Lanjut perempuan tersebut.
Diva yang melihat kenal perempuan tersebut langsung memutar bola matanya dan ikut membersihkan kertas yang berserakan.
"Kenapa lo lari-lari." Tanya Diva kepada perempuan tersebut.
"Telat." jawabnya singkat.
"Nih, cepet lo masuk kelas"
"Makasih" kata Ravena pada Diva.
Setelah buku dan kertas yang berserakan terkumpul perempuan tersebut langsung melenggang pergi masuk ke kelas. Diva yang masih jongkok ditempat tadi menggeleng dengan simpulan kecil dibibirnya.
Perempuan tersebut adalah Ravena Shafa Ailisya perempuan rajin nan pandai yang menjadi penyemangat bagi Diva atau dengan kata lain Ravena menjadi pacar bagi Diva.
___
Kring.. Kring..
Bel istirahat berbunyi, seluruh siswa SMA Harapan Bangsa keluar untuk pergi ke kantin atau ke taman sekolah hanya untuk berbincang-bincang bersama dengan teman-temannya.
"Gaes, kantin yuk." Ajak Chika kepada kedua temannya, Ravena dan Winda. Ravena langsung pergi meninggalkan sahabatnya dikelas.
"Ven lo mau kemana?" Tanya Winda pada Ravena.
"Kantin." Jawabnya singkat.
"Ah lo mah, kebiasaan ninggalin kita berdua, yuk Chik." Kata Winda pada Chika.
Sesampainya dikantin mereka bertiga memesan makanan dan minuman yang seluruh pesanan ditampung oleh Chika. Mereka memang selalu seperti itu ketika akan memesan makanan agar tidak membuang waktu untuk mengantri.
"Lo pada pesen apa? Nanti gue yang bakal ngantri." Kata Chika kepada kedua sahabatnya.
"Gue mau bakso pangsit tapi beningan ya, jangan ditambahin apapun." Kata Winda.
Chika hanya mengeja makanan apa yang dipesan oleh Winda untuk mengingatnya.
"Minumnya..."
"Gue mau jus jeruk aja" potong Winda secepatnya.
"Kalo lo mau pesen apa Ven?" Kata Chika pada Ravena.
"Mie ayam, es teh." Kata Ravena singkat.
"Oke, gue pesen dulu ya," kata Chika yang langsung melenggang pergi untuk memesan makanan.
Ravena dan Winda hanya diam asik memainkan ponselnya selagi Chika memesankan makanan untuk mereka bertiga. Winda yang sudah bosan menscroll ponselnya kini Ia melihat sekeliling sambil bertopang dagu dan seketika matanya bertemu dengan sesosok laki-laki tinggi ada di bangku terluar kantin bersama dengan sahabatnya.
"Ven, Ven. Tuh liat ada Diva disana." Sontak Winda kepada Ravena yang masih memainkan ponselnya.
"Hmm" dehamnya, masih dengan mata melihat ponsel dan jari jempolnya yang menscroll layar ponselnya.
"Ih lo mah, panggil apa gimana itukan pacar lo, masa lo kek gitu si. Biasanya tuh kalo orang pacaran selalu pengen berdua terus, tapi kenapa lo beda?" Kesal Winda.
"Kenapa lo yang sewot?" Tanya Ravena.
"Oiya kenapa gue sewot ya, biarinlah gue lagi pusing."
Ravena menaikkan alisnya sebelah karena tingkah Winda. Disaat yang sama Chika datang dengan makanan dan minuman yang sudah dipesan oleh mereka bertiga.
___________________________________
Lanjut?
Votmentnya jangan lupa yaMakasih♡
KAMU SEDANG MEMBACA
RADIVA
Teen FictionSebuah kisah cinta yang unik dimana keduanya memiliki sifat yang sama yang tidak semua orang mengerti dan bertanya-tanya mengapa mereka berdua bisa bersatu? Apakah karena ada perjanjian yang harus mereka jalani atau memang karena ada cinta diantara...