1. Prolog

2.5K 64 6
                                    

Hai, apa kabar?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai, apa kabar?

Semoga suka ya!

Selamat membaca...

Jakarta, 30 Desember 2025

Memandang hujan dengan secangkir kopi hangat adalah salah satu kenikmatan dunia. Apalagi diiringi oleh orang-orang yang berlari kecil untuk menghindari hujan. Ditambah lagi ada sepasang kekasih yang berjalan dengan bahagianya di bawah satu payung yang sama. Mereka saling tawa dan melangkah bersama. Namun dibalik tawa mereka ada juga pengamen yang menjadikan ukulele nya sebagai payung sambil ia berlari mencari tempat teduh. Begitulah kira-kira pemandangan ketika singgah di sebuah tempat di pinggir jalan.

"Kak, ini kue nya ya." Seorang pegawai café membuyarkan pandangan Keysha dari jendela yang mengarah ke jalanan itu.

"Oh iya, makasih ya Nay." Jawab Keysha yang terlihat sudah akrab sekali dengan pegawa itu.

"Jangan kebanyakan ngelamun Kak, nanti kesambet lho, mana hujan-hujan begini lagi, setan-setan pasti banyak yang lagi pada mampir." Celoteh Nayla sambil memeluk nampan yang dibawanya.

"Jangankan setan, liat tuh, orang-orang aja secara nggak langsung mampir ke toko-toko yang gue yakin mereka nggak niat beli, tapi niat neduh doang." Ujar Keysha sambil menunjuk ke arah luar.

Nayla tertawa kecil menanggapi ucapan Keysha. "Btw Kak, tadi ada yang nyariin lo."

"Siapa?"

"Gue nggak tau siapa, yang jelas sih cowok, badannya tinggi, berotot, ganteng."

"Terus kemana orangnya?"

"Katanya sih tadi bilang mau ke toilet dulu." Nayla mengedarkan pandangannya sampai akhirnya tanpa sengaja matanya bertemu dengan cowok yang dimaksudnya.

"Nah itu dia orangnya." Kata Nayla sambil menunjuk cowok yang sedang berdiri disamping antrian kasir café itu.

"Udah ah, gue mau lanjut kerja dulu ya kak, dah." Ucapan Nayla kali ini tak digubris oleh Keysha. Ia masih menatap cowok yang masih berdiri disana. Kali ini tangannya melambai ke arah Keysha, mulutnya pun tersenyum indah. Masih dengan senyuman yang sama saat terakhir kali Keysha bertemu dengan cowok itu. Antara benci dan rindu semuanya terasa jadi satu. Keysha rindu senyuman itu, tapi ia juga membencinya. Karena setelah menampilkan senyum itu, cowok yang sedang melambaikan tangan ke arahnya ini malah pergi dari hadapannya dengan waktu yang lama.

Kini ingatan Keysha kembali ke waktu itu. Di lima tahun yang lalu. Saat semuanya masih ada. Tempat dimana ia memperjuangkan seseorang yang dicintai sampai berhasil ia dapati.

***

Hehehe, sorry ya setelah sekian lama aku menghilang dari kalian, udah lama banget aku ngalamin writer's block, dan akhirnya sampai deh di waktu dimana aku punya ide lagi untuk ngerubah alur cerita Keysha ini, bahkan sama judulnya, semoga kalian suka ya...

Btw aku nulis Keysha tuh sebenernya dari kelas 11, di tahun 2019 dan sampai sekarang aku udah kuliah semester 5. Emang lama banget woy aku berhentinya dan sebenernya Keysha itu udah ada sampai part 30an sebelum aku revisi ulang.

Dan alasan aku nge revisi cerita ini adalah pas aku baca ulang lagi tuh rasanya kayak lucu sendiri aja liat bahasa tulisanku yang dulu, "ih kok gini banget ya ceritanya." Hahaha, jadi yaudah deh.

Semakin banyak Vote semakin menambah semangatku buat update, semakin banyak komen dan saran, semakin menambah semangatku buat nulis.

Salam dari,
ceritapipi

eh ayo follow ig aku:
1. fiviarh (main account)
2. ceritapipi__ (ini akun untuk semua ceritaku)

follow tiktok juga kalo kalian mau, disana aku banyak nge share isi chatnya Revan sama Keysha, hehe. ini username tiktok aku @pipipisces_

sampai bertemu di part-part selanjutnya yaa!

Pena dan KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang