Sekolah Baru

6 2 0
                                    

06:50:45

"Sa!" panggil Bundanya dari luar pintu.

"Iya, bentar lagi Sasa turun Bunda sayang." seru Sasa.

Beberapa menit kemudia gadis itu turun menemui keluarganya dimeja makan, dengan seragam baru yang digunakannya.

"Selamat pagi Ayah, Bunda." ucap gadis itu menyapa.

"Pagi sayang!" ucap Ayah dan Bunda-nya serentak.

Setelah menyantap beberapa lembar roti dan segelas susu, Sasa langsung saja pergi meninggalakan ruang makan.

"Hari ini Sasa dianterin Ayah dulu,"

"Jangan bandel ya sayang!"

Gadis itu hanya mengangguk-ngangguk saja sambil memanyunkan bibirnya.

"Bunda, Sasa pergi dulu." ucap Sasa dan langsung meninggalkan halaman depan rumahnya.

~~

Sampoerna Academy

Itulah yang tertulis dihalaman depan sekolah, sekolah yang cukup megah membuat suasana disitu seperti berada di sekolah luar negeri.

Yah, Sasa menyalani aktivitas barunya disini. Ayahnya adalah salah satu Donatur besar disekolah ini.

"Jaga dirimu baik-baik, jangan membuat Ayahmu malu Sasa!" ucap Ayahnya.

"hmmm," dan dibalas deheman oleh Sasa.

Gadis itu langsung saja memasuki halaman depan sekolah, untung saja hari ini bukan hari Senin, melainkan hari Rabu. Jadi tidak ada Upacara Pengibaran Bendera.

"Ihh, Koordinator-nya dimana sih!" umpat Sasa.

Sasa berjalan kearah dalam sekolah untuk mencari koordinator yang di bilang oleh Ayahnya.

"Salsahbilah," panggil seseorang.

Sasa menoleh ke arah suara itu, memutar badannya 90° menghadap sumber suara.

"Iya, Bu!" sahut Sasa.

"Kamu siswa baru pindahan dari Australia bukan? Dan, anaknya Bapak Adrian Dewita?" tanya seorang wanita paruh baya.

"hmm, mungkin ini Bu Sekar yang dibilang Ayah!" batin Sasa.

"Iya, Bu! Saya anaknya Adrian Dewita." ucap Sasa tersenyum.

"Oh, perkenalkan nama saya Sekariana, kamu bisa panggil saya dengan Ibu Sekar."

Sasa mengangguk dan tersenyum paksa.

"Gak dibilang juga gue udah tau nama lo," benak Sasa.

Sasa dan Bu sekar langsung saja menuju ruang kelas Sasa yang baru, soal administrasi atau apapun keperluannya sudah ditangani oleh pihak sekolah yang termasuk orang dalam Ayahnya.

Kelas IX Mia Binsus A

"Ini kelas kamu yang baru, Kbu akan memperkenalkanmu kepada teman-teman barumu."

"Iya, Bu!"

Sasa masuk kedalam kelas tanpa ekspresi sedikitpun, anak itu sangat berbeda dari anak-anak pindahan lainnya.

Berhubung tidak ada guru dikelas, jadi semua siswa tidak mengerjakan apa-apa. Ada yang lagi baca buku, ada juga yang lagi selvie, ada yang lagi pacaran, dan beberapa aktivitas lainnya.

"Ehemmmmm,"

Deheman dari Bu Sekar membuat semua siswa terdiam.

"Anak-anak! Hari ini kita kedatangan siswa baru disekolah. Ibu harap kalian bisa bekerja sama dalam hal apapun, dan bisa berteman baik." ucap Bu sekar.

"Iya, Buu!" serentak semua siswa.

"Sasa, perkenalkan dirimu!" ucap Bu Sekar.

Sasa langusung saja berjalan menuju depan kelas, suasana seketika hening dan membisu.

"Hay, perkenalkan Nama gue Salsahbilah Alfremira Dewita, kalian bisa panggil gue Sasa, umur gue kira-kira 16 thn, gue pindahan dari Australia, dan gue gak punya Mimpi" ucap Sasa memperjelas.

Sontak perkataan Sasa membuat semua siswa tertawa.

"Wah, keren juga nih orang gak punya Mimpi!"

"Woy, kalo gak punya Mimpi ngapain sekolah tinggi-tinggi?"

"Becanda lo gak lucu tau!"

"Hahahahahahaa..."

Terdengar beberapa perkataan dari teman-temannya, yang tidak sama sekali ditanggapi oleh Sasa.

"Sasa, silahkan kamu duduk dekat Sea."

"Baik, Bu!"

~~

Sudah se-jam lebih Sasa hanya duduk diam di bangku-nya, dengan di temani oleh sebuah eaephone yang terpasang indah dikedua telinganya.

Gadis itu tidak ingin melakukan apa-apa sekarang, yang ada dipikirannya adalah KAPAN WAKTU PULANG AKAN TIBA.

"Hay!" ucap seseorang yang sontak membuat Sasa kaget.

Sasa mengarahkan pandangannya ke-arah orang itu, tak lama setelah dia memandang orang itu mata Sasa langsung saja mengarah kembali kepada sebuah Hp yang digenggamnya.

"Hay! Gue Sea." ucap Gadis itu yang tak lain adalah teman sebangku Sasa.

"Gue udah tau!" dingin Sasa.

"Hmm, bagus deh kalo lo udah kenal sama gue." ucap Sea tersenyum.

"Lo gak mau ke kantin gitu?" tanya Sea

Sasa hanya menggelengkan kepalanya pelan tanpa menengok Sea.

JANGAN LUPA YAH DI VOTE DAN DI COMENTT....
IG:Fadilahlahami_





No More DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang