"Balik duluan yah lan ada perlu"
"Bucen lo anjiing, hati-hati dah ye gua masuk"
Jungmo mengangguk setelahnya mengeluarkan motornya dari halaman rumah hyunbin. Cuaca gerimis tidak menghalangi jungmo untuk pergi.
20 menit kemudian jungmo sampai di tujuan. Perpustakaan daerah, untuk apa? Yah untuk menjemput sang pujaan hati tentu saja. Jungmo masuk dan langsung menuju ke belakang rak nomer tiga.
Seakan tau akan kedatangan jungmo orang itu langsung mendongak, "ehh udah sampe. Duduk sini dulu", ucap nya sambil menepuk-nepuk bangku disamping kirinya.
Jungmo tersenyum.
"Lo tuh yah udah gue bilangin gausah masih aja nekat. Udah tau ujan! Kan jadi basah gini"
Jungmo melebarkan senyumannya. Jungmo suka kalau orang ini sudah marah-marah. Suka kalau sudah diberi tatapan kesalnya. Dan yang paling penting jungmo suka orangnya.
"Aelah yur ujan aer doang, gak takut gue mah", ucap jungmo sambil menepuk-nepuk dadanya sombong.
"Yur yur Lo kira gue sayur apa!"
"Iya-iya yuri iyaa"
Yuri menghela nafas sebentar dan mengeluarkan minyak kayu putih, "Pake, tangan Lo dingin banget tuh", Yuri bangkit dari duduknya untuk mengembalikan buku-buku yang telah selesai ia baca.
"Tas Lo lengkap banget dah yur, kalo gue minta tolak angin ada ga yah?"
"Emang ada, orang sisa Lo kemaren kan"
Jungmo ingat, dua hari yang lalu tiba-tiba setelah upacara, jungmo mendadak mual. Yuri dengan panik berlari menyusul jungmo yang sudah berada di UKS. Dan setelah sampai UKS Yuri marah-marah tentu saja, dan dengan mulut yang masih mengomel Yuri menyodorkan tolak angin yang sudah ia buka pada jungmo.
Jungmo tidak bisa menahan senyum kalau mengingatnya.
"Udah yuk. Keburu sore", ajak Yuri menyadarkan kan lamunan jungmo.
"Ayok"
Jungmo bangkit dan berniat menautkan jari-jari tangannya dengan Yuri. Tanpa di sangka Yuri telah lebih dulu menggenggam tangan jungmo dan berjalan selangkah didepan jungmo.
Lagi-lagi jungmo dibuat tersenyum hari ini.
.
kritik aku banyak2 yah