Puan, yang ku sayang
Aku ingin tetap menjadi malammu
Yang kau ceritakan pada sang senja
Yang kau banggakan karena
Aku ialah jajaran dari banyak bintang
Yang kian hari membuatmu bahagiaPuan, ku cintai
Kau pun tau kalau hatiku selalu berdistorsi.
Kala bersamamu
Semua menjadi lebih berarti
Mengisi semua lahan dihatimu
Yang dulu tak berisiPuan, tuan takkan hilang
Jika aku hilang
Itu bukan lagi sang tuan
Sang tuan hanya butuh melamun di persimpangan
Segelas kopi penuh dengan sejuta pemikiran
Pena dan kertas tentang isi hati yang tak tercurahkan
Dan percayalah, ia akan pulang
Sebab kamu rumah
Kamu jalan pulang
Kamu, sang puan.Puan, aku takkan lelah
Kita layaknya sebuah arpeggio
Dalam kurva naik pun turun
Terkadang senada namun tak sama
Bergesekan menjadi suatu perpecahan
Terserah,
Aku takkan lelah, lengah, apalagi jengahTerimakasih untuk selalu bersamaku puan. Aku sang tuan, telah mendapat karya terbaik dari tuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
untold.
PoetryHanya untuk dibaca, bukan dirasakan. Apalagi berangan menjadi kenyataan.