Ketika panen dihatimu tiba,
Bolehkah aku jadi penuainya?
'kan kuruntuhkan
Dinding-dinding tebal yang memenjarakan.Aku ingin dengar gejolak sang ombak
Bukan di sisian pantai,
Tapi di relung jantung
Di titik pusat hatimu.Aku ingin melihat linang air
Bukan yang menetes di putik pagi,
Tapi di bening matamu
Saat tekad ditunaikan jadi akad.Ini bukan mimpi di langit siang,
Ini rindu seorang pria yang berdiri di depan pintu,
Yang membuka lapang-lapang dada tabahnya
Untuk seorang wanita yang pernah melukainya.Luka biar untukku saja,
Pilu biar milik diriku,
Untukmu,
Bahagia selalu.-rfndysf
KAMU SEDANG MEMBACA
untold.
PoetryHanya untuk dibaca, bukan dirasakan. Apalagi berangan menjadi kenyataan.