8

351 6 0
                                    

---

Nam Joon, 17 Desember tahun 21.

Mereka yang yang menunggu bus pertama menggosok kepala mereka dalam angin dingin. Aku menggenggam erat tali tasku dan menatap ke lantai yang kotor. Aku mencoba untuk tidak menatap mata siapapun. Sebuah kota negara dimana bus hanya berhenti dua kali sehari. Aku melihat bus pertama datang dari jauh.

Aku mengikuti orang lain ke dalam bus. Aku tidak melihat ke belakang. Saat seseorang berharap terhadap sesuatu, saat satu hampir tidak mendapat tempat di genggaman, disaat yang kamu perlu lakukan adalah untuk kabur, kondisi seperti muncul. Untuk tidak melihat ke belakang. Jika aku melihat ke belakang, semua usahaku akan menjadi busa. Untuk melihat ke belakng. Itu hanya anggapan, kerinduan, dan ketakutan. Aku harus memenangkan pelarian itu.

Bus itu berangkat. Itu bukannya aku memiliki rencana. Itu bukannya putus asa, atau mampu untuk menaruh di telapak tanganku dan kabur. Itu lebih dekat untuk menentukan untuk lari. Wajah lelah ibu. Saudara bermasalahku yang lebih muda. Penyakit ayah. Dari situasi keluarga yang semakin sulit tiap hari. Dari keluarga yang menekankan pengorbanan dan kedamaian; dari yang berpura-pura untuk tidak mengetahu apa-apa dan mencoba dengan keras untuk terbiasa - diriku. Dan dari semuanya, dari kemiskinan.

Jika kamu bertanya kemiskinan adalah dosa, tidak akan ada yang mengatakan hal itu. Tapi apakah begitu. Kemiskinan menggerogoti banyak hal. Hal-hal yang yang berharga menjadi tidak berharga. Hal-hal yang seseorang tidak bisa serahkan, kamu akan menyerah di akhir. Kamu menjadi curiga, takut, dan menyerah.

Sekarang dalam beberapa jam, bus akan datang di pemberhentian yang dikenal. Saat aku tinggalkan tempat itu setahun lalu, aku tidak mengatakan salam perpisahan. Dan sekarang tanpa satupun petunjuk, pemberitahuan, aku kembali ke tempat itu. Aku membawa wajah-wajah temanku didalam pemikiran. Akankah mereka bahagia melihatku. Akankah kami bisa berkumpul bersama dan tertawa seperti waktu dulu. Jumlah embun beku yang ada di jendela besar, membuatnya sulit untuk melihat pemandangan di luar. Dan diatasnya, aku menggerakkan tangan.

"aku harus bertahan."

Love Yourself : Tear HYYH Notes Terjemahan IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang