"Akankah biru dan jingga dipersatukan oleh waktu?
Kalau begitu, kapan mereka akan dipersatukan oleh sang waktu?? "-quotes abal abal author.
"Za, tadi lo dicariin sama kakak kelas"-ucap Dahlia memberitahu.
"Siapa??"-tanya Aza bingung.
"Gak tau tuh, pokoknya tadi lu disuruh kekelas XI IPA 1 buat nemuin orangnya"-sambung Dahlia lagi, membuat Aza makin bingung dibuatnya.
"Cewek apa cowok??"-tanya Aza lagi.
"Cowok"-balas Dahlia.
"Ganteng pula"-timpal Dea dengan cengiran khasnya.
"Alahh lu mah semua cowok dibilang ganteng"-celetuk Aza.
'Apa jangan jangan bang Aven yah'
Kemudian Aza pergi ke kelas XI IPA 1 untuk menemui kakak kelas yang tadi menemuinya.
"Assalamualaikum kak, permisi.."-ucap Aza didepan pintu kelas tersebut.
Aza ragu untuk masuk kedalam, karena didalam kelas tersebut sangat ramai dengan hirup pikuk orang banyak, macam emak emak yang lagi nawar harga cabe dipasar kaget, berisik dah pokoknya.
Krik krik krik krik.
Tak ada satu pun jiwa manusia yang membalas salam ataupun menoleh kearahnya.
Hingga Aza terlonjak kaget ketika ada seseorang dibelakangnya menyuruhnya untuk masuk.
"Masuk aja, nyari siapa emangnya?"-tanya seorang laki laki yang Aza tebak anak kelas itu.
"Eh itu kak, nyari Kak Aven"-jawab Aza dengan mendongak keatas, karena cowok itu lumayan tinggi dari Aza.
"Masuk aja dulu, Aven ada didalem kok"-balas cowok itu.
Aza pun segera tersadarkan dari lamunannya dan dengan cepat menunduk ke bawah.
'Kayak pernah liat tuh orang, tapi siapa yah?!'
"AVEN!! ADA YANG NYARIIN!!"-seru laki laki itu dengan keras.
"Woles ngapa mas, gue kagak budeg kok"-ucap Aven dengan memutar bola matanya.
"Siapa yang nyari--"
"Ehh elu tong, sini lu"-sambung Aven dengan gemas, menarik Aza yang masih terdiam hingga ke depan ruang paskib yang kebetulan jarang digunakan dan dilewati, karena itu bisa disebut sebagai ruangan yang agak.. ekhemm.
"Lo ngapa tadi ninggalin gue sendirian dirumah hah!??"-sentak Aven.
Aza terdiam, tak berani menjawab.
"Jawab za!!"
"Itu karena kita gak pernah bareng lagi bang"-jawab Aza jujur.
Kini giliran Aven yang terdiam. Memang benar apa yang dikatakan oleh Aza, bahwa mereka jarang bersama lagi semenjak kejadian mengenaskan 2 tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azalea
Teen FictionAzalea Asykira Rahsya Nama gue indah yah, tapi hidup gue gak seindah nama gue. Hidup gue gak kayak bunga Azalea yang cerah, bersinar dan indah. Tapi hidup gue gak lebih indah dari kaca yang berdebu disudut ruangan gelap. Gue merasa kalau gue itu...