Jonatan Christie 2

786 29 0
                                    

Setelah joget-joget mendayung kemarin, Chelin berusaha untuk biasa saja. Karena memang harusnya seperti itu kan?

Tapi masalahnya yang mergokin dia itu Jojo. Sedangkan Chelin ngefans banget sama Jojo.

"Stay cool Chelin, stay cool. Kamu gak salah kok joget-joget. Iya gak salah" Chelin berbicara kepada dirinya sendiri sebelum masuk ke pelatnas.

Saat masuk Chelin tidak sengaja melihat Jojo yang sedang siap-siap latihan. Dan Jojo juga melihat ke arah Chelin. Buru-buru Chelin melihat ke arah jam tangannya.

"Waduh udah jam 8 kurang 2 menit. 2 menit lagi telattt" Chelin jalan dengan cepat sambil melihat jam tangannya kembali.

Padahal dia mulai kerja jam 9 bukan jam 8. Jam 8 adalah jadwal latihan para atlet bulutangkis.

Ihsan dan Ginting sudah tertawa terpingkal-pingkal melihat tingkah Chelin yang menurutnya absurb.

Sedangkan Jojo? Jelas dia juga terpingkal-pingkal seperti Ihsan dan Ginting.

"Tuh kan Jo, apa kata gue, Chelin itu aneh tapi kocak kelakuannya" Di antara Ihsan, Ginting, dan Jojo, Chelin memang cukup dekat dengan Ihsan. Karena usia mereka hanya berbeda 2 minggu.

Juga Chelin adalah teman Ihsan saat sekolah dasar dulu.

"Iya San, apalagi kemarin, haduhh gemes gue" lalu Jojo langsung menuju ke lapangan untuk latihan.

.
.

Jam sudah menunjukkan pukul 12.30, waktu dimana para pekerja istirahat.

Begitupun dengan Chelin, saat ini dia sedang berjalan menuju kantin di pelatnas.

Suasana kantin tidak terlalu ramai karena para atlet sudah istirahat sejak jam 11 tadi. Hanya ada beberapa yang masih duduk-duduk sambil mengobrol.

Chelin memutuskan untuk membeli ketoprak dan jus alpukat.

Sambil menunggu Chelin memilih duduk di bangku yang tidak jauh dari tempatnya memesan makanan.

Samar-samar dia mendengar seseorang bernyanyi.

"Jo jo jojo, jo jojo jo, jo jojo, jo jojo jo, jo jojo, jo jojo jo, jojo jojo oooooo"

Ternyata yang bernyanyi adalah Jonatan yang sedang duduk di meja samping. Tak lupa ada Ihsan dan Ginting yang menjadi penari saat Jojo bernyanyi.

Chelin langsung pura-pura tidak melihat mereka. Sebenarnya dia masih malu dengan kejadian kemarin.

"Sendirian aja neng, jones ya" Chelin tetap menulikan pendengarannya.

Padahal dalam hati di sudah menggerutu. Ihsan kampret katanya dalam hati.

Ihsan memang sangat suka menjahili Chelin saat sekolah dasar dulu.

Awalnya Chelin bersyukur karena setelah lulus SD dia tidak bertemu Ihsan. Tetapi seminggu setelah bekerja di pelatnas dia merasa beban hidupnya menjadi bertambah.

Kenapa?

Karena Ihsan langsung menjahilinya dengan kata-katanya yang menjengkelkan.

"Bang Ginting, mau nemenin si eneng jones makan gak?" Ihsan sedang berbicara kepada Ginting.

"Gak deh aa Ican, aku di sini aja" Chelin semakin kesal mendengar Ginting yang dia kira pendiam malah ikut-ikutan si Ihsan.

"Kalo Bang Jojo mau gak?" Mendengar itu Chelin langsung menajamkan pendengarannya.

"Mau, tapi enengnya mau gak Jojo temenin?" Chelin langsung menolehkan kepalanya ke arah Jojo.

Sebelum dia berbicara Ihsan terlebih dahulu berbicara.

"Ngapain nengok-nengok? Mau makan di sini." Tak lupa Ihsan berbicara dengan suara yang menyebalkan di telinga Chelin.

"Ogah! mending makan sendiri dari pada semeja sama Ican tutul" beruntungnya pesanan Chelin sudah datang.

Chelin makan sambil diiringi dengan nyanyian yang membuatnya malu.

"Jo jo jojo, jo jojo jo, jo jojo, jo jojo jo, jo jojo, jo jojo jo, jojo jojo oooooo" ternyata Jojo yang menyanyikan lagu tersebut sambil pergi bersama Ihsan dan Ginting.

Badminton playersWhere stories live. Discover now