"Sumpah matiku, aku takkan hidup tanpa setengah hatiku. Yang kini ku tempatkan di diri engkau. Dan hanya engkau pun yang dapat membalikannya padaku"
Aku disini, kembali disini. Di tempat yang sama. Melihat langit biru, ilalang liar yang terbentang luas dan burung - burung berkicau.
Puluhan tahun yang lalu. Sebuah waktu dimana kemerdekaan masih belum dapat diraih. Masih terkenang dibenakku.
Ketika senapan - senapan itu dengan mudahnya memusnahkan ratusan jiwa yang berlarian dengan bambu - bambu kuning mereka.
Ketika berharap kedamaian menjadi tabu karena patah harapan.
Ketika kalanya pujangga menuliskan syair cinta yang menggugah jiwa.
Dan ketika aku bertemu dengannya. Satu dari kalian, engkau.
Seseorang yang dapat merapuhkan hati, meluluh lantahkan perasaan dan menghempaskan pilu.
Kenangan itu masih berada sedalam – dalamnya di relungku. Saat jumpa kau, matamu menyiratkan hal. Gertakanmu menampakkan angkuh. Dan telapak tangan yang kau sentuh di jemariku tlah merenggut pertahananku atas sebuah harta yang kumiliki.
Harta yang sampai kini hanya ada padamu.
Aku membawa kembali ingatanku melayang pada suatu masa.
Masa ketika itu, kau pegang tanganku erat, tentu saja bukan cinta. Ini adalah sebuah kekerasan.
***
Oneshoot yang aku potong menjadi bagian - bagian ini merupakan karyaku sejak tahun 2012. Jadi tolong maafkan jika ceritanya sangat berantakan dalam segi alur (Walaupun sejujurnya sampai sekarang)
Aku menulis cerita ini bersama dengan @itaulya
Tolong beri komentar yang membangun ya. Love, Vanessa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in a Story [discountinued]
Short Story(Short Story) Kumpulan cerita pendek tentang manusia yang saling jatuh cinta, perasaan yang terpendam atau cinta yang tidak terbalaskan. ATTENTION : Tidak semua tokoh diberi nama Rio dan Ify. Sebagian tokoh dari cerita telah diganti. Ditulis saat p...