"Aku mengingatmu
Di setiap mimpiku
Namun aku tidak tahu
Kenapa aku selalu melihatmu
Di setiap mimpi burukku."Mulai chapter ini sudut pandang akan sering berubah-ubah.
Please Vote and Coment. Boleh kritik boleh saran, dilarang tanya spoiler.
***Januari 2031
Wanita berambut panjang berwajah manis itu terkekeh membaca buku hitam di tangannya.
"Astaga, cerita hidup yang lucu sekali. Aku bahkan sudah hampir lupa.
Wanita itu berjalan kembali ke gudang rumah tempat dirinya mengemas barang-barang ke kotak.
Kini dia membuka buku putih miliknya. Halaman ke–2, tertulis di sana bulan dan tanggal yang tak pernah nengelupas dari ingatannya.
***
Juli 2018
Alvan's POV
"Tunggu! Tunggu aku, Tata!"
Seorang anak laki-laki berlari mengejar anak perempuan di depannya.
"o jahat! Tata benci Gio!"
Anak perempuan itu terus berlari memasuki sebuah ruangan penuh rak buku.
"Tata!"
"Aku kangen mama..."
Tiba-tiba lantai terasa bergetar dan...
"Awaaass!!!"
Bruaaakkk...
"Huaah!!" Pekik Alvan terbangun dari tidurnya.
"Kamu nggak pa-pa?" tanya seorang wanita berambut pandek bob di sebelahnya.
"Hah? Emang Al kenapa?" tanya Alvan mengumpulkan kesadarannya.
"Kamu barusan mimpi buruk, jadi Wanda bangunin." jawab wanita bernama Wanda yang tak lain adalah kakak kandung Alvan.
Alvan mengernyitkan dahinya. Mimpi buruk? Sejak kapan dia mulai mimpi buruk? Dia sangat jarang mendapat mimpi buruk.
Alvan merubah posisinya menjadi duduk. Dia menatap wajah kakaknya yang entah kenapa terlihat sangat khawatir. "Kakak kenapa ngeliatin Al kayak gitu?"
"Eh, nggak... perasaan kamu aja kali." ucap Wanda tersenyum. "Oh iya, ini bukumu?"
Alvan memandangi buku yang disodorkan kakaknya. Itu buku bersampul hitam dengan gambar separuh hati putih yabg sempat dia beli di pasar loak.
Sepertinya Alvan tak sengaja menyerahkan buku itu bersama buku titipan kakaknya karena efek mengantuk.
"Iya, ini punya Al. Tadi Al beli di loakan." ujar Alvan mengambil buku itu dari tangan Wanda.
"Lagian kamu ngapain beli buku bekas? Tumben banget, biasanya kamu lebih seneng beli barang baru." celetuk Wanda terkekeh geli.
"Gak tau juga. Tiba-tiba Al ngerasa ada yang menarik banget dari buku ini." ucap Al. "Tadi juga sempet rebutan juga." lanjutnya.
Kali ini tawa Wanda benar-benar pecah mendengar penjelasan adiknya. Dia terus berpikir sejak kapan adiknya mau berebut dengan orang lain? Demi buku bekas usang, lagi.
Seandainya saja dia ada di sana saat itu, pasti sebuah video konyol sudah dia upload di akun medsos miliknya.
"Hahaha....lucu kamu, Dek." tawa Wanda membuat Alvan cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Books [HIATUS]
Teen Fiction[Romance-fantasi] Awalnya aku tidak percaya ternyata selama ini dia telah berada di depanku. Orang yang namanya selalu tertulis di buku putihku. Dia, yang telah ditakdirkan bersamaku. Dia, pemegang buku hitam. "Jangan pernah merubah apapun yang tela...