Episode 5

43 3 0
                                    

Aku melihatmu terluka,
walaupun kau bilang tak apa
kenapa aku sangat khawatir?

Yeaaay... We meet again(*´﹀'*)
Please vote and coment.

Mohon maaf bila typo bertebaran, karena yang namanya typo akan selalu ada saat author manapun mengetik.

📕Selamat membaca.....Ψ(≧ω≦)Ψ

***
Januari 2031

Wanita berambut panjang dan berpakaian merah itu kembali terkekeh pelan, mengingat kejadian yang tertulis di buku putihnya.

"Astaga, seandainya aku bisa kembali ke masa-masa itu...."

Dia kembali membaca, membalik ke halaman selanjutnya.

Memorinya kembali berputar, ke masa dimana dia kembali menemukan hal yang indah. Di hari dirinya bertemu dengan orang terpenting dalam hidupnya....

Untuk yang kedua kalinya.

***
Lika's POV

Aku berjalan kikuk menyusiri lorong. Semua orang terutama murid perempuan menatapku dengan beragam tatapan. Kagum, iri, sedih, bahkan benci.

"Kegatelan banget, sih, tu cewek!"

"Beraninya dia deketin Alvan gue!"

"Dasar cewek gila, awas kalo sampe lo kecentilan!"

"Gak tau malu!"

Telingaku terbakar dengan semua ocehan sampah mereka. Menyebalkan. Hanya karena aku berjalan dengan Alvan menuju kantin sudah seheboh ini.

"Sialan, gue dibilang kecentilan." gerutuku melirik Alvan kesal.

"Kamu kenapa?" tanya Alvan.

"Gak papa. Oh iya, kalo manggil aku pake lo-gue aja. Fans lo makin histeris, tuh!" ujarku kesal.

Tiba-tiba aku merasa sudah cukup kesal dengan malaikat di sebelahku ini. Biasanya aku hanya menggunakan panggilan lo-gue pada orang yang kukenal baik.

"Oke." jawab Alvan mengerti.

"Btw, lo ngapain nyuruh gue bawa buku ini?" tanyaku menunjukkan buku ditanganku.

"Gak pa-pa. Gue punya firasat aneh kalo buku itu ditinggal. Lagian punya gue juga gue bawa." Alvan menunjukkan bukunya.

Aku tidak bicara lagi sampai kami berdua mencapai kantin. Aku mengajak Alvan duduk di salah satu meja yang masih kosong.

"Pesen apaan?" tanyaku.

"Eh, biar gue aja. Gue pingin nyoba beli, sini duit lo!" pinta Alvan.

Pria itu pergi setelah aku menyebutkan jenis makanan yang ingin aku beli. Aku bisa bernapas lega. Tiba-tiba 3 orang gadis mengejekku, siapa lagi kalau bukan Melinfmda dan para pengikutnya.

"Eh, ada cewek kecentilan. Awas lo kalo berani deketin Alvan lagi. Kali ini gue maafin lo, deh." ujarnya lalu berlalu pergi.

Aku mengernyit bingung. Entah kenapa Melinda dan kedua temannya bersikap buruk padaku sejak Alvan masuk sekolah ini 2 hari lalu. Aku juga tidak tahu kenapa aku dicap kecentilan. Sudahlah, tidak penting.

Aku menatap dua buku dihadapanku. Baku putih milikku dan buku hitam Alvan yang dia titipkan padaku.

"Ck, firasat buruk apaan? Apa sih yang bisa terjadi, Alvan ngaco deh." gumamku lirih.

Beberapa detik kemudian kedua buku di depanku mulai bersinar aneh. Aku terkejut, khususnya ketika buku putih milikku tiba-tiba terbuka dan terbolak-balik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Couple Books [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang