In The Maze

24 2 0
                                    

Perjalanan menyusuri maze dimulai. Minho dan Alby mulai berlari secepat yang mereka bisa. Menelusuri maze adalah bukan hal yang mudah. Kau harus mengerahkan tenaga, pikiran, dan firasat saat melewatinya. Jika kau tidak fokus, maka tamatlah sudah. Terjebak dalam maze, hal yang konyol sekali. Lebih baik kau bertarung bersama grievers itu kemudian mati dan dinobatkan sebagai pahlawan pejuang.

Dengan stamina dan memori yang sudah terlatih, Alby dan Minho dengan mudah sampai ke tempat dimana clue itu berada. Hey, keberuntungan sepertinya ada di pihak mereka. Karena sedari tadi griever-griever itu belum terlihat sama sekali. Yah.. hanya suara teriakan mereka saja yang terdengar. Masih cukup mengerikan, setidaknya.

"Bagaimana? Apakah petunjuk ini bisa dipakai?" Tanya Minho kepada Alby, masih dengan napas terengah-engah sambil menunjuk ke arah deretan tembok maze

"Hmm.. apa kau yakin tembok itu berubah pola, Minho?" Tanya Alby tak yakin

"Oh, Demi Spongebob bisa menalikan sepatunya Alby, bukankah tadi siang aku melihat langsung dan mengatakannya padamu?" Ucap Minho mulai bernada kesal, partner larinya yang satu ini memang kadang terlalu perhitungan. Ia meruntuki dirinya, kalau saja kaki newt tidak bermasalah, Minho akan lebih memilih berlari bersamanya.

"Oke... Oke, bud. Calm down. Aku hanya bercanda haha. Kau serius sekali sih. Hmm.. kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya ya?" Alby malah bertanya balik kepada Minho

"Mana ku tahu, Lead. Oh Tuhan, semoga kepalamu itu cepat tumbuh rambut, Alby -_-" Sepertinya akan terjadi perang ke lima guys #plak

"Terima kasih Minho, tapi sayangnya aku lebih menyukai kepalaku yang 'sekarang' ini. Oke, sampai mana kita tadi?"

"Arghh 1 menit kau bercanda lagi, lead, aku akan meninggalkan..." Tak sempat minho melanjutkan omongannya,mereka dikagetkan dengan suara langkah kaki griver yang terbuat dari besi itu. Seperti... Kau memainkan sebuah robot mainan namun dengan ukuran patung liberty (?)

Kreekk.. krekk...
Sreett..
*Asli author ngasal banget bikin ni backsound wk*

"Minho are you listen it?" Tanya Alby dengan nafas tercekat

"Yeah, I guess we must run...

"NOW!!"

Terlihat Sebuah griever raksasa mendekati mereka berdua. Makhluk itu mencoba mengikuti Alby dan Minho dengan ekspresi yang kelaparan. Masih dengan jeritan jeritannya, menambah kesan horror dan membuat adrenalin terpacu.

Ke kanan, ke kiri, ke kiri lagi

Alby dan Minho berusaha menghindari makhluk yang satu itu. Mereka berlari dengan kecepatan yang bisa dibilang tidak lambat. Mengerahkan seluruh tenaga mereka untuk menuju ke gerbang glade.

"Minho, Run!"

"Oh sh*t, ini akan menjadi malam yang panjang. Lead, kau harus memberiku sup jagung sesampainya di glade!" Ucap minho sambil berlari, berusaha menyamai kecepatannya dengan Alby

"Okay, i'm promise. Tetapi kau menulis pola tembok tadi, Bud"

"Aiishh .. jinjja, semua ini membuatku gila!"

.
.
.
.

"Aaarrghh!!"

Thomas tersentak bangun dari tidurnya. Ia mendapatkan sebuah mimpi buruk. Entahlah itu, yang pasti mimpi itu membuatnya ketakutan setengah mati.

"Hey.. hey! Thomas are you alright?" Chuck yang berada di pinggirnya mencoba menenangkan Thomas

"Huh?? What time is it, chuck?"

"Ini sudah jam 8 pagi, kawan. Lebih baik kau cepat bangun, dan mengantri masakannya Frypan" Ujar Chuck sebelum ikut mengantri bersama glader lain

...

Setelah semua gladet sarapan, mereka kembali ke aktifitasnnya masing-masing. Thomas yang bingung harus melakukan apa, memilih untuk bergabung bersama Newt. Membantunya berkebun, memotong sebuah batang pohon yang sudah tak terpakai. Sepertinya untuk membuat api unggun.

"So.. how are they?" Tanya thomas kepada Newt

"Ah.. Alby dan Minho baik-baik saja. Mereka baru saja pulang tadi. Jika kau ingin melihatnya, mereka ada di wisma. Kau tahu? Para pelari lah yang sangat kuat staminanya diantara glader lainnya" jawab Newt sambil masih memotong batang pohon itu

"Ah.. baguslah. Dan.. Newt, sudah berapa lama kau disini?" Tanya thomas lagi

"Me? Aku disini sudah 3 tahun, Tommy. Dan.. Alby lah yang pertama kali menemani aku. Dia yang pertama dikirim ke glade ini. Maka tak heran jika Alby yang lebih menonjol di dalam kepemimpinan"

"Bagaimana dengan Gally? Dia sepertinya tidak suka kepadaku"

"Gally... Mungkin dia hanya iri dengan mu Thomas, you know."

Setelah itu, Chuck datang menghampiri mereka berdua dengan tergesa-gesa

"Newt! Ini gawat!"

"What's happen, Chuck?" Tanya thomas ikutan kaget

"Pintunya baru terbuka!"

Tbc

_____________________

Kepada readers yang author cintai he, mohon maaf atas segala keterlambatan ini. Semoga kalian tetep mengikuti cerita ini dan jangan lupa vote.
Keep reading!

We're Together (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang