8:00 AM
Kedatangannya selalu ditunggu meskipun hanya sesaat, ya Weekend. Pinky baru saja selesai mandi dan tak tau apa yang bisa dia lakukan hari ini. Sesekali mengecek Hpnya untuk sekedar tau apakah kekasihnya sudah terbangun dari tidurnya. Lelah menunggu dan bosan karena tak ada hal yang bisa dia lakukan, tiba" sebuah ide terlintas di otaknya yg tak terisi banyak hal penting.
Dia mengambil tas slempang kecilnya, tak lupa HP satu"nya dan dompet, memakai sedikit cologne dan melangkahkan kakinya menuju apartemen pujaan. Tak lupa mampir ke supermarket terdekat untuk membeli beberapa bahan makanan. Memasak bersama di rumah termasuk kategori kencan? Tentu saja, itu sangat romantis. Setelah mendapat beberapa yang dia butuhkan, pinky melanjutkan langkah kakinya menuju apartemen Chanyeol sambil bersenandung ria di dalam mobil yang mengantarkannya.
Pinky membuka pintu apartemen Chanyeol, yg pastinya dia udah tau dan hafal kalo kata sandinya adalah tanggal mereka jadian. Selesai melepas sepatu, dia berniat langsung ke dapur untuk membuatkan chanyeol sarapan. Namun langkahnya terhenti, kantong plastik dengan beberapa sayuran dan buah lepas dari tangannya saat ia melihat wanita yg tak lain adalah wanita yg pernah ada di masa lalu kekasihnya itu.
Hwamin, wanita itu menoleh ke Pinky. Tanpa membuat suara yg mungkin membangunkan Chanyeol, dia berjalan mendekat ke arah Pinky dan berbicara dengan suara yg sangat pelan dan terdengar sangat lemah, apalagi dengan mata yg berkaca-kaca.
Hwamin : bisa kau lepaskan dia untukku?
Tidak ada jawaban, Pinky keluar dari apartemen Chanyeol begitu saja. Pikirannya kosong dan dia hanya berjalan ke arah taman di seberang apartemen dan duduk disana, seorang diri. Dan entah dari arah mana datangnya, Sehun ada di depan Pinky yg masih dengan pikiran dan pandangan kosong.
Sehun : ntar kesambet kalo ngelamun
Masih tidak ada jawaban,
Sehun : sok ngelamun, gua cium nih
Pinky masih bergeming, membuat Sehun kesal dan akhirnya menarik Pinky menjauh dari taman membuat Pinky tersentak kaget dan mengikuti langkah Sehun yg pastinya lebih panjang sehingga terlihat seperti dia menyeret Pinky.
Pinky : ih lo ngagetin aja sih, gua mau dibawa kemana loh?
Sehun : salah siapa duduk di taman sambil ngelamun sendirian kaya orang idiot, kalo mau idiot di gudang aja biar ga ngeganggu pemandangan, kasian mata orang" di sekitar lo
Persis seperti emak" yg mengomeli anaknya, dan dengan tak tau malunya, Pinky yg berada di belakang mengikuti gaya bicara Sehun yg sedang mengomel dengan ekspresi muka yg dibuat sedramatis mungkin. Tiba" sehun memutar tubuhnya dan berhenti, otomatis Pinky yg sedang berdrama ria menabrak dada Sehun. Sehun wajah sangar mode ON.
Sehun : kenapa? Chanyeol nyakitin lu lagi?
TEPAT SEKALI
Pinky : iya dia nyakitin gua, dia bikin gua kangen setiap waktu
Pinky meluk Sehun erat, dia nangis dalam diam. Tidak ada nada merengek seperti biasanya. Hatinya sakit, sangat. Sehun hanya memeluk Pinky tanpa mengatakan sepatah katapun. Dia memang seperti ini, membiarkan Pinky menangis sepuasnya dan menunggu Pinky bercerita tanpa harus dia yg memaksa bertanya.
Sudah hampir seminggu setelah kejadian itu, keduanya tidak saling memberi kabar. Tidak ada Pinky yg selalu menempel kemanapun Chanyeol pergi. Dan tidak ada Chanyeol yg selalu menjahili kekasihnya. Kekasih? Masihkah?
TBC
ada yg masih nunggu? atau enggak? hehe maaf ya lama banget ini, cuz i have so much things to do, maklum lah semester tua (iya tau ga ada yg nanya), oke itu aja makasih bangaet kalo masih ada yg baca, next chapter bakal jadi yg terakhir ya, so stay tune papai
ily
KAMU SEDANG MEMBACA
LINE ~ Chanyeol
Fanfiction"Salah ya kalo gua suka sama lu, sahabat gua. Tapi mau gimana lagi? Gua kaga bisa boongin perasaan gua sendiri. Gua sakit nyimpen ini sendiri. Gua pengen lu juga punya rasa yang sama. Maaf gua egois. Gua udah pernah nyoba lupain perasaan yang tak te...