1/

397 15 6
                                    

Setiap kali aku membaca sebuah sajak, aku berpikir. Bukankah hati seorang penyair seperti sebuah kolam dan kata-kata menjadi ikan-ikan kecil yang lapar dan malang, atau mungkin sebenarnya, ruang kepala seorang penyair adalah semesta yang begitu besar dan kata-kata adalah bintang yang berserakan. Kau selalu membenarkan kedua   nya, katamu "penyair bisa menjadi apa saja, sebab dia pencipta bagi dirinya sendiri"
dan aku tertawa.

Kau benar, penyair bisa menjadi apa saja, bisa mengubah dirimu menjadi muara yang menenggelamkan seorang perempuan malang yang mencintaimu. Atau dia bisa mengubah perempuan itu menjadi penjara bagi dirimu
Dan kau tertawa.

Sukabumi, 2018.

Amaasiapa.

MUARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang