Seusai pelajaran Kousei dan Kaori bersiap siap untuk pergi keruang musik. Mereka tahu mereka satu ekstrakulikuler. Tetapi entah mengapa mereka tidak merasa nyaman satu sama lain. Dan itu terasa sangat mengganjal. Namun,beruntunglah. Kecanggungan itu berhenti tatkala mereka sampai diruang musik.
Dan mereka melihat Emi juga berada disana dengan Takeshi. "Emi?kamu ikut ekskul musik yah?btw kamu bisa main apa?"tanya Kaori tanpa malu.
Lantas Emi segera menjawab,"ehm.. iya. Aku ikut ekskul musik karena aku bisa bermain piano"
"Aku jg bermain piano!"seru Takeshi.
"Kenapa itu murid baru,eh Maksudku amnesia kok ikut ikutan yah?"Takeshi kebingungan melihat Arima yang hanya tertidur dipianonya.
"Ya ampun😥"Kaori hanya menepuk jidadnya melihat Kousei yang tertidur dipiano dengan wajah yang ia sembunyikan.
Hingga seusai pelajaran tambahan tersebut,Kousei masih saja tertidur. Kaori yang merasa kasian segera membangunkan laki laki berkaca mata itu agar bangun. "Kou!"triak Kaori. Namun pria itu tidak berubah posisinya sedikitpun.
Kaori kemudian meneput pundaknya dan tetap saja semua itu sia sia. Akhirnya Kaori menyerah. Ia memilih bermain alat musik sebentar dengan biola. Pianika yang dibawanya Ia biarkan saja diatas kursi.
Mulailah permainan Kaori. Ia bermain lagu orange seperti yang tadi pagi dimainkan oleh Kousei. Entah sihir ataupun magic,langit semakin berwarna orange. Daun daun semakin banyak berguguran. Diikuti permainan Kaori yang serasa melengkapi seuasana sore ini,benar benar terasa sangat syahdu.
'Penyanyinya benar benar aku sukai. Lagu yang selalu membuatku meneteskan sepanjang malam. Ia sangat menghayati pembawaan suasana lagu disini. Bahkan aku seolah olah dapat melihat warna nada yang dihasilkan saat lagu ini dimainkan. Lagu penuh kesedihan bagi yang mendengarkannya.
hem😥orange yah?apakah itu semacam pergantian musim?atau memang musim seminya yang telah menggungurkan daunnya sendiri?'Kaori mencoba membatin dan menangkap makna lagu tersebut. Namun permainannya terhenti saat seorang pria berambut hitam menggenggam tanganya seusai bangkit dari kubur(?)
"Kaori,hentikan permainanmu!"gerutu Kousei. Ia kemudian mengangkat kepalanya perlahan dan mendekati Kaori. "Kau membuat daun daunannya berguguran. Lihatlah permainan orange dari hatimu. Aku tau kau memainkan dari hati. Jadi,hentikanlah sebelum aku benar benar akan menangis disini"
Bukannya gembira,Kaori merasa sedikit sedih. Ia seolah merasa tersindirkan dari ucapan Kousei tersebut.
Namun,tanpa disadari sesuatu keluar dari hidung Kaori.
Itu akan menjadi awal mula semuanya dimulai!.
🌸
.
.
.
.
.
.
.
.
.Keesokan harinya,Arima sesegera mungkin berangkat kesekolah. Namun,apa dayanya. Jam weker disebelahnya menjerit keras ia malahan tertidur. Alhasil ia terlambat bangun sekolah.
Arima Kousei,pianis monoton itu mencoba mengayuh sepedanya dengan sangat kencang,mencoba mengejar waktu. Ia dulu adalah seorang periang. Namun,semenjak kecelakaan yang terjadi minggu lalu,ia mulai kehilangan memorynya. Hanya sedikit bagian yang diingatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Snow and the cherry blossom's
FanfictionSiapa sangka?memang sudah takdir jikalau salju dan musim semi tidak bisa menyatu. mereka seakan selalu menjaga jarak satu sama lain. karena apa?padahal mereka memang saling mencintai? karena mereka tahu mereka sudah terpisahkan oleh musim gugur. me...