how they met

87 6 7
                                    

5.30 am

Everly datang terlalu pagi, sedangkan bel masuk satu setengah jam lagi.

" udaranya masih seger banget, sepi lagi " ucapnya pada diri sendiri

Everly pun duduk di balkon yang berada didepan kelasnya.

" lagi banyak inspirasi, nulis ah " everly langsung menulis pada binder unicorn nya

Tiba tiba ada suara derap langkah kaki seseorang. Penjaga sekolah mungkin , batin everly berbicara

" Rajin banget pagi-pagi udah disekolah " ucap suara bariton dari arah Utara . Everly menoleh

" ganteng banget siiih,  matanya biru tua, alisnya tebel, bulu matanya  lebih lentik daripada bulu mataku , dan kacamatanya bikin makin ganteng . Bule nyasar ckck" ujar everly dalam hati

" suka-suka, apa urusan kamu? "  ucap everly ketus

" santai aja, kamu dari kelas 11 ipa 3 ya? " tanya nya

" iya , kenapa? "

" nanya aja. Ini masih terlalu pagi buat judes sama orang lain "

" aku mason, dari kelas 11 bahasa 2 " lanjutnya

" Everly. kelasnya kamu udah tau kan? " mason mengangguk

" kamu nulis apa sih? " mason melirik kearah binder everly

" rahasia " everly langsung menutup bindernya

" pelit banget, lagian aku cuma penasaran sama isi binder itu" ujar mason

" ga ada yang boleh liat, sekalipun itu ibuku "

" dasar aneh " mason pun pergi meninggalkan everly sendirian

" oh namanya mason " ucap everly dalam hati

***
Pelajaran kimia selalu membosankan bagi everly, sudah terhitung puluhan kali everly menguap karena bosan.

" di, bel kapan bunyi sih? " tanya everly pada diana, teman sebangkunya

" 10 menit lagi ev " everly mendengus kesal

Everly mencorat-coret bagian belakang buku tulisnya

" mason ternyata anak bahasa ya... Kira-kira udah ada yang punya belum yaaa"

" everly eloise! " Bu aya menggebrak mejanya

" k-kenapa bu? "

" kenapa dari tadi kamu ga fokus pada apa yang saya sampaikan? "

Everly diam tak menjawab

" jawab saya everly "

Sebelum everly menjawab, bel sudah berbunyi

" rangkum dari bab 1 sampai bab 3 , itu hukuman kamu " everly hanya bisa mendengus kesal

" Ev,  kenapa kamu dari tadi bengong aja? Tau ga sih dari tadi bu aya perhatiin kamu terus " ujar diana

" Kamu tau kan di,  aku gapernah ngerti sama pelajaran ini " sahut everly frustasi

" yaudah, ayo kekantin " everly mengangguk setuju

Sesampainya di kantin, mata everly langsung mendapati mason duduk dipojokan kantin sendirian. Everly langsung menghampirinya.

" hey " mason terkejut

" hey " sapa mason

" ko sendirian? " tanya everly

" gapapa, kamu juga sendirian? " everly menggeleng

" sama diana,  tapi dia lagi beli makanan "

" diana arnita? "

" kayanya kamu tau semua murid disekolah ini deh " everly memicingkan matanya

Mason mengacak poni everly gemas

" sok tauuu " everly cemberut

" loh ev,  kenal mason? " tanya diana ketika menghampiri mereka berdua

" baru sih " sahut everly

" mas-mas oon wkwk " ujar diana sambil duduk ditempat mereka

" apasih didi "

" kalian udah saling kenal? " tanya everly , karena melihat mereka terlihat sudah akrab

" diana teman kecilku " sahut mason

" Riana sehat? " tanya diana sambil memakan makanan nya

" Sehat dong dia " sahut mason

" riana siapa? "

" pacarnya mason,  lagi ldr an doi wkwk " diana meledek mason

" biarin sih, dari pada situ digantungin " diana cemberut

" oh mason udah punya pacar " everly merasakan hatinya sedikit sakit

Everly pun tidak fokus pada apa yg dibicarakan mason dan diana. Satu yg dia pikirkan,  mason punya pacar.

***

The first story!!! Awalnya iseng-iseng bikin potongan-potongan bagian cerita di sg, dan responnya alhamdulillah positif dan banyak yg nyaranin di bikin novel

So here it is 👀

Vote dan comment yaaa

Danke 🙈🙈

Mason James Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang