Riana meets Everly

26 6 6
                                        


Hari sabtu yang cerah, everly masih saja bergelung di dalam selimut. Waktu liburnya digunakan untuk ber "hibernasi" .

" Ev, bangun yuk sayang " Bunda everly membangunkan dengan lembut

" nanti bunda,  ev masih ngantuk " ujar everly sambil menutup wajahnya dengan selimut

" Dibawah ada diana " sontak everly langsung membuka matanya

" Ngapain bun? "

" Gatau, samperin dulu gih. Bunda mau bikin sarapan dulu " everly hanya mengangguk

Everly pun mencuci mukanya sebelum turun ke bawah.

" Selamat pagi Putri tidur " sapa diana 

" Tumben kesini di,  ada apa? " tanya everly sambil duduk disamping diana

" jalan yuk ah , aku bosen!!!" 

" kemana? "

" Pim  "

" mau ngapain ke pim? ngegabut kaya minggu lalu? ngegabut di bioskop numpang ngadem sambil ngecas? suram sekali wahai diana.." ujar everly

"" iiih ngga ev!! kali ini kita beneran jalan ev! jalan yang sesungguhnya , eaaa

" yaudah , aku mandi dulu. mau nunggu disini atau ikut ke kamar aku?"tanya everly 

" disini aja deh " everly hanya mengangguk 

setelah selesai mandi dan berpakaian , everly turun.

" di , yuk " 

" yah bun , everly udah siap lagi , ntar didi bungkus cookies nya ya hehe" ujar diana pada bunda everly 

" siap di "

" pergi dulu ya bun " ucap mereka sebelum pergi 

" hati-hati"

everly dan diana pun pergi menuju mall yang mereka tuju 

selama di taksol , diana tak henti hentinya mengoceh tak jelas . 

" duh ev , kadang aku tuh bingung harus gimana " ujarnya . everly hanya diam 

" nyampe kan akhirnya , ga kerasa aku ngomong segini udah nyampe " lanjutnya sambil membayar taksol . everly hanya memutar bola matanya jengah 

" ev , ke toko buku dulu ya??" everly hanya mengangguk 

mata everly menangkap sebuah buku bersampulkan biru tua berjudul 'matanya' .

everly membaca bagian belakang buku itu lalu memutuskan untuk membelinya

"di , banyak banget novelnya "ujar everly ketika melihat diana kesulitan memegangi novel-novel yang hendak dibelinya . everly pun membantunya membawakan ke kasir 

" eh , itu mason kan?" diana menunjuk kearah jam 1 . everly menoleh kearah yang ditujuk oleh diana 

" wah iya , sama siapa tuh?"

" sama riana , pacarnya . samperin yuk " diana menarik lengan everly 

" mason! riana!" panggil diana 

" didi!!" riana memeluk diana erat 

" kamu sehat kan ri?" riana mengangguk 

" kiw , cieee yang ga jomblo " ucap diana sambil meledek 

" sirik aja mbanya , kapan ditembak aldo?" diana hanya mendelik tajam 

" eh btw ri , ini everly , sahabat aku " ujar diana sambil memperkenalkan everly pada riana 

"everly"

"riana"

diana dan riana pun mulai berbincang-bincang 

" hei ev!" sapa mason . everly hanya tersenyum 

everly hanya diam mematung sambil menunggu diana berbincang-bincang dengan riana . mason menahan diri untuk tidak terlihat 'senang' karena bertemu dengan everly secara tidak sengaja . mason merindukan everly karena tidak bertemu selama 2 hari .

" di... ayo dong udahan , aku gatahan sebelahan sama mason "  teriak everly dalam hati

" aku duluan ya ri , chat aku aja sisanya wkwk " riana hanya mengangguk 

" finally " everly bersyukur dalam hati karena diana berpamitan dengan riana 

" maaf ya lama hehe " ujar diana 

" sans " 

" oh jadi itu pacarnya mason ,  dia cantik ya , aku kalah . aku bahkan gabisa dibandingin sama dia..."  ucapnya dalam hati

" berhenti buat suka sama orang yang udah punya ev!!! move on!!!" batinnya berteriak memperingati


***
Berdasarkan apa yg author alami :"

Tinggalkan jejak ya

Danke

Gray 💋

Mason James Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang