P L A Y L I S T
Hujan di Balik Jendela by SENANDUNG
Muram langit malam ini, berjatuhan ribuan kenangan, malam seketika bisu—SENANDUNG
Dahulu, depan rumahnya ada sebuah lapangan sebelum beralih fungsi menjadi rumah. Di lapangan kecil itu, Yerisha kecil menghabiskan masa kanak-kanaknya bermain dengan teman sebayanya.
Yerisha ingat di antara temannya ada anak laki-laki jahil yang sering mengganggu Yerisha. Anak laki-laki itu suka menganggu Yerisha, tiba-tiba mengganggu saat Yerisha dan anak perempuan lain bermain rumah-rumahan. Anak laki-laki itu hobi menaruh lumpur di wajah Yerisha.
Yerisha sering dibuat menangis oleh anak itu tapi tetap saja pada akhirnya Yerisha akan bermain dengannya lagi. Walau menyebalkan, anak itu humoris dan menghiburnya saat sedang sedih.
Sedari dulu, Yerisha paling benci cerita horor.
"Hei, Yer. Kamu nggak takut? Hari sudah gelap loh."
"Memang kalau gelap kenapa?" tanya Yerisha kecil santai sambil berjongkok mencari si manis di kolong bangku taman, kucing belang yang biasa nongkrong di taman. Padahal Yerisha sudah membawakan si manis roti, tapi sejak tadi kucing belang itu tak terlihat di manapun.
"Kalau gelap waktunya hantu dan monster keluar."
Monster? Hantu? Sebenarnya Yerisha tak percaya. Tak percaya tapi bulu kuduknya berdiri, merinding.
"Kalau kamu mau tetap di sini ya udah. Nggak apa-apa. Aku mau pulang aja. Aku nggak mau dimakan hantu atau monster," jawab anak laki-laki itu berdiri sambil mengibas-ngibaskan debu yang menempel di celananya.
Yerisha memeriksa keadaan sekitar yang sudah sepi. Di taman hanya ada dirinya dan anak laki-laki itu. Teman-temannya yang lain sudah pulang semenjak sepuluh menit lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ODE TO YOU
RomanceNCT LOKAL #1 Kehidupan Yerisha Sagara begitu sempurna, memiliki papa dan mama yang menyayanginya, memiliki sepupu-sepupu dan keluarga besar yang peduli dan melimpahkan kasih sayang padanya. Limpahan materi dan kasih sayang membuat Yerisha Sagara tak...