Two heroes at once? #3

31 6 3
                                    

Tiap-tiap koridor ressa dan althaf lewati, hanya ada keheningan dan tidak ada satupun di antara mereka yang berbicara, ressa tidak tahan dia tidak suka keheningan pasalnya gadis itu sangat hobi berbicara sekalipun tidak penting

Ressa menyamakan langkah nya di samping althaf, ressa bingung dia harus memulai pembicaraan darimana. Pasalnya althaf hanya berjalan memandang lurus ke depan tanpa melirik dirinya

"Kak, nama saya teressia kakak bisa panggil saya ressa" akhirnya dengan tekad yang sudah ia kumpulkan ressa membuka pembicaraan duluan

Althaf melirik "gue gak nanya, di ujung sana lo liat kan? Itu kelas lo, gue cuma bisa anter sampe sini" jelas althaf

Kesal, ressa kesal sekarang althaf terlalu flat tidak cocok untuk nya yang suka berbicara, rasa kesal ressa sama althaf pun sekarang menjadi sama seperti kekesalan-nya pada arthur tadi

Ressa tersenyum miris "makasih kak, saya ke kelas dulu" lalu ressa menuju kelas nya

"Eh tunggu" althaf memanggil nya dan membuat langkah ressa berhenti, lalu ressa segera membalikan badan nya

"Semoga lo betah sekolah disini ya, ressa" lalu althaf berbalik arah dan meninggalkan ressa sebelum itu althaf tersenyum

Ressa membulatkan matanya.. kalian tau apa yang ressa rasakan? Seperti nya ressa mengalami serangan jantung akut sekarang, ressa tidak mengerti kenapa diri nya saat ini? Kenapa ia sangat suka dengan senyum althaf tadi.

Senyum yang sangat tipis, pasti kalau orang lain melihat, mereka akan mengira itu bukan senyuman tetapi ressa tidak, ia merasa althaf tersenyum padanya tadi walau sangat tipis. Mungkin saja ressa orang yang beriman jadi bisa melihat senyum seorang althaf. Ck! Ada-ada saja

Ressa berjalan menuju kelas-nya dan melangkahkan kaki nya kedalam kelas

***

"Permisi" sekarang semua murid yang ada di dalam kelas menatap ke arah-nya dan juga seorang guru laki-laki dengan kumis tebal-nya berjalan ke arah ressa berdiri

"Silahkan masuk, kamu anak baru itu kan, silahkan perkenalkan diri kamu"

Ressa hanya mengangguk lalu mengambil nafas "selamat pagi semua, saya teressia xovanza bisa di panggil ressa. Saya harap kita bisa berteman baik" jelas ressa diiringi senyuman manis nya

Pasti dong!

Yah masa jadi temen doang

Gaada niatan mau lebih, neng ressa?

Ressa lo jomblo gak?

ID line gue minta ID line!

Ressa hanya membalas dengan senyuman, lucu sekali respon mereka terlebih dengan segerombolan anak laki-laki di ujung sana

"Baiklah ressa kamu bisa duduk dengan dera" perintah guru itu

Ressa menatap semua murid dengan bingung, pasalnya ia tidak tau yang mana si dera itu. Tiba-tiba ada seorang perempuan di pojok kiri menaikan tangan nya

"Gue dera res!" jelas perempuan itu yang pasti itu adalah dera

Ressa tersenyum lalu segera menghampiri ressa dan mereka saling melempar senyum

Si guru berkumis itu sedang sibuk menjelaskan materi sejarah candi prambanan, ressa sibuk mencatat materi tetapi dera teman nya ini sangat sibuk sendiri bukan sibuk menyalin tetapi sibuk dengan ponsel nya

"Eh res, salam kenal ya gue dera dan lo jadi temen gue sekarang oke!" jelas dera dengan suara nyaring nya

Ressa menengok ke arah dera "iya dera, oh ya daritadi kok lo gue perhatiin sibuk sendiri sama ponsel lo terus ketawa-ketawa sendiri, liat apasih? Tanya ressa penasaran

"Oh itu ini lohh, gue abis liat update status nya si arthur di snapgram kocak banget deh res"

Ressa terdiam, arthur? Apa yang di maksud dera itu arthur yang menyerobot pesanan coffee nya lalu membuat ressa terjatuh dan tidak mau menolong nya lalu mengatai diri nya modus dan manja

"Kenapa diem res? Nih lo liat nih kocak banget" lalu dera menyodorkan ponsel nya pada ressa, kemudian ressa membaca nya

Masa ya tadi gue jalan di koridor terus ada cewek antah berantah yang tiba-tiba sengaja nabrakin diri ke gue. Abis itu dia nyodorin tangan nya ke gue, gue kira dia mau salim sama gue, terus ternyata dia mau gue nolongin dia bangun gitu. Yaelah tai semua cewe sama aja modus nya genks :v

"Kocak kan res yaampun nih anak emang bener-bener alay sih, kadang dia lucu tapi kadang garing bgt bocah nya. Untung ganteng kalo kaga nih ya res udah gue jorokin dari puncak gunung mahameru" dera tertawa

Ini bukan kocak, ressa tau orang yang di maksud arthur dalam postingan nya di snapgram itu adalah diri nya. Ressa kesal sekarang dan ia berniat untuk mencari arthur saat jam istirahat

"Lo kenal banget ya sama arthur arthur itu ra?" tanya ressa

"Iya, gue kenal dia dari SMP ya gitu anak nya gak jelas sih parah. Tapi ya,gue heran bocah yang idup nya abstrak kayak dia masih jadi idola di high school" jelas dera lalu mengusapkan jari-jari nya di dahi

"Idola maksudnya?" ressa mengerutkan alis nya dan menatap dera penasaran

"karna arthur itu bisa di bilang oke lah muka nya, terus dia juga ramah sama anak perempuan disini"

Ramah? Arthur itu jauh dari kata ramah, dia songong bukan ramah

"Jadi dia di idolakan para kaum hawa disini, apalagi kalau si arthur lagi main basket sama sobat-sobat nya pasti itu cewek-cewek langsung ramein lapangan terus berebut pengen ngasih minuman ke arthur dan berlomba-lomba biar bisa ngelapin keringet nya arthur"

Ressa masih anteng mendengar cerita arthur dari dera, sepertinya dera masih ingin bercerita

"Oh iya, sebenernya prince nya high school bukan cuma arthur doang ada satu lagi namanya althaf dia ketua osis di high school"

Ressa terkejut kembali, bagaimana bisa hari pertama ia sekolah tetapi sudah bertemu dengan kedua prince di high school dengan jeda beberapa menit saja





I hope you like this :)


Salam manis

Nadiva

In My DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang