International High School, gadis bernama lengkap Teressia Xovanza kerap disapa Ressa ini mulai bersekolah disini, ressa baru saja pindah dari sekolah lama nya, Karna ayah nya baru saja pindah kantor.
"Ayah akan jemput nanti siang, have fun ressa" ayahnya tersenyum dan mencium dahi anaknya, ressa mencium tangan ayahnya dan keluar dari mobil
Ressa terdiam sebentar, menatap gedung di depan nya ini yaa tidak terlalu buruk cukup elegan seperti sekolah nya dulu
Dengan langkah mantap dan berwibawa bak putri dongeng, ressa melangkah melewati tiap-tiap koridor
***
Selain itu seorang laki-laki sedang berjalan santai di koridor yang sudah sepi, karna semua siswa sudah berada di kelas yang artinya laki-laki itu telat sekarang
Ressa melihat laki-laki itu dan mengikuti nya dari belakang, langkah ressa berhenti saat laki-laki itu tiba-tiba kepergok dengan guru piket
Laki-laki itu meringis kesakitan saat sesuatu menyentuh telinga nya "aduh duhh sakit anj--" laki-laki itu menengok siapa yang menjewernya tiba-tiba dan langsung menghentikan ucapan nya
"Eh ibu cantik, ngapain bu pegang-pegang kuping saya, mau modus ya bu?" laki-laki itu berbicara cengengesan menunjukan rentetan gigi nya
Bu rena, seorang guru piket yang tidak punya kerjaan, kerjaan nya hanya mengecek seluruh koridor sekolah setiap pagi. Benar-benar tidak ada kerjaan
Bu rena memejamkan matanya karna geram dengan satu murid ini yang selalu cari gara-gara padanya
"Ini sudah jam berapa arthur?" tanya bu rena
Ressa yang hanya bisa melihat jauh di belakang memandang miris laki-laki itu, dan sekarang ressa tau nama laki-laki itu adalah arthur
"Saya gak punya jam bu, jadi saya gak tau sekarang jam berapa lebih baik ibu cantik sekarang kembali ke kantor dan liat jam berapa, baru ibu temui saya lagi oke!"
Arthur bersiap ingin kabur dari sergapan bu rena, tetapi arthur mendadak tidak bisa berlari hari ini karena bu rena lebih dulu mencengkram kerah seragam nya
"Tidak usah mengelak lagi, bersihkan kamar mandi sampai jam istirahat" lalu bu rena melangkah pergi meninggalkan arthur sendiri
Arthur berdecak kesal selalu saja harus disuruh olahraga pagi setiap hari nya, ini sekolah milik ayah nya kenapa telat lima belas menit saja tidak boleh. Lalu arthur melangkah menuju toilet di ujung koridor
Ressa segara berlari mengejar arthur dan berteriak "woy tunggu!" ressa terus berlari sampai tak sadar arthur sudah berhenti dan ressa menabrak nya dan terjatuh
"Eh lo ngapain duduk disitu?" arthur memutar badan nya lalu arthur menyatukan alis nya dan sedikit menahan tawa
"Gue jatoh gara-gara lo tau! Bukannya nolongin" gerutu ressa lalu menyodorkan tangan nya di hadapan arthur berharap ia akan di bantu bangun oleh si cowo menyebalkan ini
"Lo mau salim sama gue?" tanya arthur sambil menatap sodoran tangan ressa
"Siapa yang mau salim sama lo! lo bukan bokap gue!"
"Oh! Lo mau minta duit jajan sama gue? Lo mau malak gue? Cakep-cakep demen nya malak" lalu arthur memalingkan wajah-nya menatap luas lapangan
"Lo.. Lo bener-bener gak ada jiwa kemanusiaan nya ya! Bantuin gue berdiri kek, gara-gara lo gue jatoh" teriak ressa
"Oh! Jadi lo modus biar gue pegang tangan lo gitu? Kayak di film-film gitu ya, semua cewek sama aja berdiri sendiri gak usah manja!" desis arthur lalu menghilang pergi meninggalkan ressa seorang diri
***
Ressa masih setia mendeprok di lantai koridor dan memikirkan sesuatu, seperti nya ressa tak asing dengan laki-laki yang bernama arthur tadi, seperti pernah bertemu tapi dimana?....
Ressa terus berpikir keras sampai akhirnya dia ingat sekarang bahwa laki-laki yang bernama arthur itu adalah orang yang mengambil pesanan coffee nya di kedai itu!
Dasar arthur bakal gue suruh ganti rugi awas aja gerutu ressa
Saat ressa masih setia dengan posisi mendeprok-nya saat ini tiba-tiba ada seorang laki-laki di depan-nya, ressa terkejut dan mengangkat kepala-nya menatap laki-laki itu
"Sorry, lo kenapa gak masuk kelas? Malah duduk santai disini" desis laki-laki itu menatap nanar ke arah ressa
Ressa memperhatikan laki-laki itu dari atas sampai bawah, laki-laki itu memakai jas almamater berlogo international high school, biasa nya kalau anak sekolah memakai almamater di sekolah itu berarti dia adalah anggota osis
Lalu ressa mengalihkan pandangan nya menatap badge name laki-laki itu di jas almamater yang ia kenakan, disitu tertera nama Althaf Samudra
Oh jadi nama nya althaf *batin ressa
Laki-laki dengan postur bertubuh tinggi memiliki tatapan yang tajam itu mengerutkan alis nya mungkin heran kenapa gadis yang entah dia tidak kenal diam saja padahal dia sedang bertanya
"Lo gak bisa hargain sedikit, orang yang ngomong di depan lo? Gue nanya sama lo kenapa diem aja" oke althaf marah sekarang, dia memang tidak suka jika dia bertanya tetapi tidak ada yang menggubris-nya tetapi malah menatap wajah-nya sampai tidak berkedip
Ressa terkejut bagaimana bisa laki-laki ini gampang marah padahal muka-nya tidak ada sangar-sangar nya kalau bisa ressa definisikan, althaf ini mempunyai tubuh tinggi, jika berbicara ada lesung pipi-nya sangat tipis manis sekali, dan tatapan tajam tapi sendu, wajahnya baby face sekali
"Ma..af kak saya... Saya tadi jatoh" akhirnya ressa membuka pembicaraan
Althaf memutar bola mata-nya dan mengulurkan tangan nya di depan ressa dan ressa membalas uluran tangan althaf, iya althaf sedang membantu-nya bangun
"Ini udah jam berapa, lo kenapa gak masuk kelas sih?" althaf melipatkan kedua tangan-nya di dada dan menatap ressa
"Kakak gak liat ya? Dasi saya, seragam saya beda sama yang lain, saya ini anak baru kak althaf" jelas ressa
"Kok lo tau nama gue!" althaf meninggikan suaranya
"Ituuu" ressa menunjuk bagian badge nama yang terpasang di almamater nya
Althaf menghela nafas "yaudah gue anter lo ke kelas, lo masuk kelas berapa?"
"XII IPS 1 kak" althaf mengangguk dan berjalan di susul ressa di belakang
I hope you like :)
Salam manis
Nadiva❤
KAMU SEDANG MEMBACA
In My Dreams
Fiksi RemajaAkankah masa lalu bisa terungkap? Apa kalian percaya jika orang di masa lalu akan datang kembali dengan keadaan yang sangat berbeda? Temukan semuanya disini.