Back To Remember #5

12 3 2
                                    

Gemetarrr

Gemetarrr

Zenith melirik Ressa perlahan lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Ressa "Jangan gemeteran gitu Res, gue sama Dera cabut duluan have fun sama Althaf!" Lalu Zenith langsung menarik Dera jauh-jauh dari Ressa dan Althaf

Althaf terus semakin mendekat, langkah nya yang cepat dan juga sangat tegap bak model sedang berjalan di catwalk. Tuhan tolong Ressa...

"Maaf, Lo Ressa anak baru kan yang tadi pagi kan?" tanya Althaf yang sekarang sudah berada tepat di depan Ressa, tatapan para murid di sekitar mereka sudah mulai memanas. Ah dan terlebih lagi Ressa sekarang hanya diam membisu sambil memandangi wajah Althaf.

Althaf bingung, lagi-lagi pertanyaan nya tidak di gubris padahal hanya di tanya seperti itu saja. Althaf sudah tau dan sudah sangat berpengalaman jika bertanya pada perempuan pasti perempuan itu tidak langsung menjawab melainkan malah sibuk memandangi wajah nya, entahlah terkadang saking terlalu sering nya seperti itu Althaf ingin sekali membuat wajahnya terlihat biasa saja dan tidak terlalu mencolok.

"oke kayaknya salah orang, gue cabut!" Althaf segera melanjutkan perjalanan sampai lorong depan, tetapi tiba-tiba pergelangan tangan nya di cekal

"Kak Althaf tunggu dulu, iya bener aku Ressa yang tadi pagi kok!" Althaf memutar badan nya lalu memandangi pergelangan tangan nya yang sekarang di genggam oleh tangan Ressa

Sontak itu sangat mengundang perhatian para siswa! Lihat, sekarang para siswa yang berada di lorong mulai berkumpul sambil berbisik. Althaf mulai memandangi sekitar dan lagi-lagi itu terjadi, sebentar lagi sepertinya Ressa akan menjadi sasaran bullying oleh Sarah dan teman-teman nya.

Dengan cepat Althaf menepis tangan Ressa dari tangan nya, Ressa terkejut tepisan itu lumayan kuat hampir saja tubuh Ressa oleng kalau tidak di tahan mungkin sudah berciuman dengan lantai lorong

  ***


Sementara itu, dari ujung koridor ternyata sudah ada seseorang yang memperhatikan mereka terlihat sejak tadi laki-laki itu hanya asik memperhatikan dan beberapa kali tersenyum licik. Dan tiba saatnya dia melihat kejadian dimana Althaf menebas kuat tangan Ressa disitu ia mulai geram dan berlari menghampiri mereka

"Kenapa lo pe--- AHHHH" Althaf berteriak sontak Ressa dan juga para siswa terkejut tidak di sangka-sangka bahwa disanalah Arthur, sedang memiting lengan Althaf dan juga menjatuhkan nya ke lantai.

"Brengsek! Kenapa lo kasar sama cewek!" Ressa terkejut! Ah bukannya itu si cowok tengil yang namanya arthur! Otak Ressa memutar seketika ia benci keributan. Ressa punya trauma tersendiri jika melihat orang yang sedang beradu seperti ini apalagi sampai main fisik

Mata Ressa mulai buyar perlahan, semakin lama semuanya terasa mengambang , kepala nya terasa pusing dan mengingat kejadian itu lagi.

                                        ***

"Asa nanti mau main lagi sama lessa kan?" Tanya Ressa kecil, disini Ressa baru berumur lima tahun dia tumbuh menjadi anak yang periang dan menggemaskan

Sementara itu bocah lelaki di hadapan nya ini sedang tersenyum lesu sambil memandang wajah Ressa "Iya Asa akan terus main sama Ressa kok" begitu kata bocah ini yang terus tersenyum

Ressa tersenyum lebar dan terus menatap bocah yang ia panggil Asa itu "Lessa sayang Asa loh!! Sayang bangettt kayak lessa sayang sama mama papa!" Ah sudah tidak tahan akhirnya benteng pertahan bocah yang bernama Asa itu pecah seketika, air mata nya sudah tidak dapat ia bendung lagi

Ressa kecil sangat terkejut dan mencoba menghapus air mata Asa "Loh Asa kok nangis? Lessa nakal sama Asa ya?" Dan disitu juga Ressa sudah mau ikutan nangis karna merasa bersalah

Asa gak kalah panik "Enggak kok Asa gak apa-apa loh, Asa cuma terharu sama Ressa karna Ressa Sudah sayang sama Asa" Lalu bocah itu mengelus rambut Ressa dan menyalurkan kasih sayang nya seperti adik dan kakak

"Tapi benel----" Ucapan Ressa terhenti dan keduanya terkejut

"Hai anak manis" ternyata sejak tadi sudah ada dua orang laki-laki asing yang memperhatikan mereka dari ujung taman, tampang nya sangat buruk dan banyak memakai tindikan anting juga celana robek-robek. Seperti om-om penjahat!

Asa mulai menatap mereka dengan tatapan mematikan nya, walaupun asa juga berumur lima tahun tapi Asa sudah di ikutkan club taekwondo sejak umur tiga tahun. Jadi tidak heran kalau dirinya merasa terancam dia akan melawan sekuat yang dia bisa

Peran Asa disini adalah sebagai seorang laki-laki , Asa sudah di ajarkan oleh ayah kalau seorang laki-laki harus menjaga perempuan terutama ibu nya dan sekarang Asa sedang bersama Ressa yang dia adalah perempuan dan Asa harus sigap menjaga Ressa sebagaimana ia menjaga ibu nya selama ini

"Siapa kalian!" Teriak Asa sembari melindungi Ressa di balik punggung nya, sementara itu Ressa benar-benar menangis takut melihat Asa semarah ini bukan takut kepada om preman

"hallo adik manis gak usah takut gitu sama kami, kami kan hanya mau menyapa kalian terutama gadis manis di belakang mu itu lho" ucap salah satu om preman tersebut sambil menunjuk dan mencoba menggoda Ressa

Asa semakin geram dan semakin bertekad untuk melindungi Ressa "Akan aku hajar kalian!" lalu Asa mulai maju dan meninju salah satu preman tersebut

BUGHHHH!!!!

BUGHHHH!!!!

HIYAAKKKK!!!!

Ressa terus ketakutan melihat aksi Asa yang sedang baku hantam dengan kedua preman, bayangkan bocah berumur lima tahun sedang meninju bahkan menendang pria dewasa dan jumlahnya dua orang

"Asa sudaaahh Lessa takutttt HUWAAAAAAA" Teriak Ressa dan lagi-lagi tangisan nya semakin kuat

Lalu Asa sedikit melihat ke arah Ressa yang terlihat menyedihkan "Tenang Ressa aku akan--- AHHHHH" buyar, semua penglihatan gelap.

                                         ***

Brukkk!!!

Semua mata tertuju pada Ressa yang sekarang benar-benar mencium lantai koridor alias pingsan, Arthur segera menyudahi perkelahian dengan Althaf dan mulai berjalan menuju Ressa

"Terjadi lagi" setelah berbicara seperti itu Arthur dengan sigap menggendong Ressa dan berlari menuju UKS

Sesampainya di UKS Arthur segera membaringkan Ressa di tempat tidur lalu menyelimuti nya, tak lupa juga Arthur membuatkan teh panas dan obat pereda sakit kepala di samping meja tempat tidur yang Ressa tiduri sekarang

"Aku mohon jangan seperti ini lagi sekarang"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

In My DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang