"Yogurt?" tanya Bib makin tidak paham, sepertinya hanya ia yang tidak tahu apa yang dimaksud Kina dan Dirga.
Kina mengangguk mengiyakan.
"Kina mungkin sudah bosan menceritakan kisah ini," ucapan Dirga terhenti karena ia tergelak.
"...Kina bilang, dulu Ve hampir buat kamu jatuh dari apartemen lantai tiga, apartemen milik Gaby lebih tepatnya. Kamu alergi yogurt Bibeul, dan Ve sengaja memberimu itu pada pesta ulang tahun Gaby dulu." jelas Dirga panjang lebar.
"Ve enggak mungkin berbuat seperti itu." Bib mencoba membela Ve, namun yang ia dapat hanya dengusan kesal Dirga.
"Valerie kesal denganmu Bib, begitu pula denganku." Kina berusaha memegang lembut tangan Bib.
"Denganku? Kenapa?" Bib masih berusaha mencerna perkataan Kinara.
"Walaupun kita berteman saat kecil dulu, itu akan berbeda saat remaja. Aku suka Dirga, begitu pula kamu Bibeul, tapi aku cukup tahu untuk berhenti maju dan membiarkanmu dan Dirga bersama. Toh, Dirga juga menyukaimu dulu," Kinara mulai terkikik melihat Dirga yang melihat keluar kedai lagi, mencoba tak peduli godaan Kinara.
Kinara mulai melanjutkan ceritanya, "...tapi tidak ada kata mundur dalam kamus Valerie, saat tahu aku mundur untuk mendapatkan Dirga, ia mulai gencar mengawasi Rio, pacarnya. Saat melihat Rio sering pergi keluar denganmu, cukup bagi Valerie untuk meledakkan amarahnya. Tapi dia menyimpan itu untuk rencana yang lebih baik. Pesta ulang tahun Gaby, dimana Valerie-lah yang dipercaya membuat kue ulang tahun."
"Dengan saus yogurt stroberi." tambah Dirga.
Bib ternganga, seperti mengalami mimpi buruk yang menjadi nyata, ia mulai menangis. Tidak pernah menyangka Ve seperti itu.
"Karena tidak ada yang menyadari bahwa kamu memakan kue tersebut. Kamu mendekati balkon apartemen Gaby untuk bergabung dengan beberapa orang yang mencari udara segar. Kamu terdesak karena banyaknya orang di sana dan hampir terjatuh dari sana." jelas Kinara panjang lebar.
"Mungkin lebih baik aku pulang Kin, besok atau mungkin kapan kita akan lanjutkan lagi. Sepertinya aku cukup pening hari ini." Bib berdiri dari kursinya dan memakai mantelnya bersiap untuk pulang.
"Permen jeruk? Kalau pening kamu harus makan ini supaya bisa fokus mencari angkutan umum." Dirga terkikik geli sambil memberikan permen jeruk pada Bib.
Bib tersenyum ramah, ia bahkan tidak mampu berkata "terimakasih" pada Dirga. Pikirannya cukup berat malam ini, ia akan segera menuju terminal bus terdekat dan segera menenggelamkan dirinya pada bantal-bantal di tempat tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Konspirasi Yogurt
Short Story*The Seasons part 01 [Versi Revisi] Hubungan mati lampu yang terus berulang disaat kamu ingat masa lalumu. [Sudah Larut, saatnya matikan lampu]