Bab 1

30 8 0
                                    


Banyak yang mengatakan, lebih baik aku cape mengejar kamu daripada harus mencari sepertimu lagi.

***

Diam. Hening. Fokus. Mungkin itu suasana yang terjadi saat ini di kelas 10 IPA 1. Semua memandang ke arah depan. Seorang laki-laki yang membawa gitar dipangkuannya menatap salah satu gadis yang berada di bangku pojok kanan paling depan dengan tajam.

"Sekarang kamu bisa mulai penilaian seni musik kamu Nandar," Bu Susi selaku guru seni musik yang terkenal dengan guru ter-killer tetapi masih terbilang muda di SMA Galaksi menghentikan suasana yang sangat tidak nyaman itu.

Minggu depan Bu Susi memang menjanjikan bahwa praktek seni musik yaitu praktek bermain alat musik bebas. Salah satunya Nandar yang membawa gitar kesayangannya.

"Bentar bu, ibu ini gak sabar ya ingin dengar suara emas saya," dengan tanpa dosanya Nandar menggoda bu Susi.

Bu Susi hanya menjawab dengan tatapan tajamnya. Kalau sudah begitu Nandar tidak bisa berbuat apa-apa. Nandar hanya tersenyum cengesan.

"Hehe.. seloww buk. Ini Nandar mau mulai."

Anandar Eldewis Saputra masih terdiam sejenak. Ditariknya nafasnya dalam dalam. Lalu jarinya memetik senar-senarnya dengan luwes. Alunan gitar menyeru di ruangan kelas. Semua terdiam, mereka sangat menikmati.

There goes my heart beating
Cause you are the reason
I'm losing my sleep
Please come back now

There goes my mind racing
And you are the reason
That I'm still breathing
I'm hopeless now

Nandar mengangkat kepalanya. Matanya menuju ke arah gadis yang duduk paling depan tadi. Mata gadis itu mulai berair. Apakah dia menangis? Gadis tadi mengalihkan pandangannya ke tempat lain.

I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
Oh, cause I need you to see
That you are the reason

There goes my hands shaking
And you are the reason
My heart keeps bleeding
And I need you now

If I could turn back the clock
I'd make sure the light defeated the dark

I'd spend every hour, of every day
Keeping you safe

I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
Oh, cause I need you to see
That you are the reason

I don't wanna fight no more
I don't wanna hide no more
I don't wanna cry no more
Come back I need you to hold me
(You are the reason)
Come a little closer now
Just a little closer now
Come a little closer
I need you to hold me tonight

I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
Oh, cause I need you to see
That you are the reason

Semua yang ada di kelas mengapresiasi penampilan Nandar dengan bertepuk tangan yang memang cukup bagus. Bukan cukup tapi lebih. Bu Susi pun tersenyum dengan murid yang satu ini karena bangga, meskipun Nandar terkenal dengan perilaku yang cukup buruk di sekolahannya.

"Bu saya ijin ke toilet," Gadis tadi mengangkat tangannya denfan menapa bu Susi.

"Silahkan!"

Gadis tadi melangkah keluar kelas. Entah mengapa perasaannya tidak karuhan. Sepertinya mencuci mukanya akan membuat lebih baik lagi.

Dengan langkah pasti gadis itu menuju ke toilet wanita. Membasuh mukanya serta merapikan rambut lurusnya. Dia bercermin menatap dirinya dalam-dalam.

"Oke! Lo gak boleh kayak gini! Cengeng banget sih jadi cewek. Mana Ara yang dulu," seakan tak peduli dia berbicara dengan bayangan dicermin.

Ara melangkah keluar. Koridor masih sepi. Maklum masih 15 menit bel istirahat berbunyi. Sepertinya mood-nya pagi hari ini hancur. Saat ini kantin adalah tempat yang cocok untuknya saat ini.

"Mau kemana lo?" lengannya yang semula ringan sekarang terasa berat karena gengaman seseorang. Ara menoleh melihat siapa yang mengegamnya.

Ternyata dia...




***

Sampai disini dulu ya gaes👌

Karya pertama aku😚 maaf kalau masih banyak typo dan yang lainnya. Masih amatir dan tahap pembelajaran.

Semoga kalian suka😘

-lenyika❤

NANDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang