Mimpi

9 2 0
                                    

"Mata ku bertatapan dengannya... apa yang harus aku lakukan?" 

Dengan perlahan Shania berbalik arah agar lelaki itu tidak melihatnya. Ketika ia sedang berusaha mempercepat langkahnya tiba-tiba, ada yang menahannya. Saat ia menoleh, ternyata itu...

*manmanan geol weonhaettamyeon

Oh wait til' I do what I do
Hit you with that ddu-du ddu-du du...*

"Kenapa alarm ini selalu membuat mimpiku gantung? Padahal sedikit lagi aku bisa melihat wajahnya" keluh Shania dalam hati

Apakah kamu sering bermimpi? Kamu pasti sangat senang jika bermimpi bertemu dengan idola, apalagi gebetan, mengaku saja haha. Biasanya setelah bangun dari tidur, pasti langsung lupa kan? Berbeda denganku, memimpikan suatu cerita yang terasa nyata bagiku. Karena  mimpi yang datang disetiap malam itu selalu berkaitan dengan mimpi sebelumnya. Awalnya memang aneh, tetapi inilah yang terjadi padaku.

Setelah menyelesaikan sarapannya, Shania pun langsung memesan ojek online agar tidak terlambat ke sekolah. Ia sangat benci hari Senin karena harus mengikuti upacara yang membuatnya menjadi basah kuyup seperti habis diceburin. Shania sangatlah sensitif dengan matahari, ia bisa mengisi penuh gelas air mineral dengan keringatnya. 

"Pak... tolong ngebut dong... saya udah telat nih" kata Shania 

"I..iya neng, tapi buat jaga-jaga jadi kecepatannya segini aja" kata abang ojol

"Pak, plis pak... nanti kalo saya telat gara-gara bapak gimana?" tanya Shania

"Duh neng, gimana mau ngebut kalo macet kayak gini" jawab abang ojol

"Lah kok tiba-tiba jadi macet gini sih pak? perasaan tadi lancar-lancar aja tuh" tanya Shania

"Ya mana saya tau, saya kan gatau neng." jawab abang ojol

Karena tidak sabar, Shania pun turun dari motor itu dan berjalan ke depan mencari tau apa yang sedang terjadi

"Yaudah deh pak, saya ke depan dulu." kata Shania

"Oke neng" jawab abang ojol

Ketika sudah sampai didepan, ternyata ada mobil yang sengaja berhenti padahal didepannya tidak ada apa-apa. Pemilik mobil itu ternyata sedang asyik memainkan hpnya. Karena merasa kesal, Shania pun langsung mengetok kaca jendela mobil tersebut.

*TOK TOK TOK*

"WOI! LO KIRA INI JALAN NENEK MOYANG APA? BERENTI SEENAK JIDAT" keluh Shania

Pemilik mobil tersebut pun tidak merespon Shania karena suara musik yang sangat keras dan tetap asyik memainkan ponselnya. Karena merasa diabaikan, Shania pun langsung melempar batu ke kaca mobil sampai pecah.

"WOI! LO UDAH GILA?" kata pemilik mobil itu

"LOH? BUKANNYA LO YANG GILA? LO GAK LIAT NOH DIBELAKANG MACET PARAH GARA-GARA COWOK GAK JELAS YANG LAGI BALES CHATAN PACARNYA SAMBIL SENYUM-SENYUM SENIDIRI?" jawab Shania dengan penuh amarah

"Mau macet kek, enggak kek ya suka-suka gue lah. Yang penting lo harus gantiin kaca mobil gue!" jawab pemilik mobil itu

"Yaelah gituan doang, berapa sih?" tanya Shania

"Gak perlu gue sebutin, gue tau lo gak bakal sanggup..." jawab pemilik mobil itu

"YAELAH SEGALA NGERENDAHIN GUE GITU. BERAPA CEPET?!" tanya Shania dengan lantang

"Rp50.000..." belum selesai bicara, Shania pun langsung memotong 

"OH 50rb doang? NIH GUE KASIH" jawab Shania dengan percaya diri

"HAHA Rp50.000.000,00 maksudnya bodoh" jawab pemilik mobil itu

"HAH? 50JUTA? NOLNYA KELEBIHAN KALI" kata Shania

"Tuh kan udah gue bilang lo gak sanggup bayar" jawab pemilik mobil

"Ka...kata siapa? Yaudah sini nomor rekening lo" kata Shania

Setelah mendapatkan nomor rekening pemilik mobil tersebut Shania pun berlari dan berteriak "Gue janji bakal bayar! Tapi nanti...". Setelah sampai disekolah, Shania pun dihukum karena telat. 

"Shania? tumben kamu telat?" tanya guru piket

"Tadi ada cowok brengse-.. eh maksudnya, iya bu saya kesiangan" jawab Shania

"Cowok brengse?" tanya guru piket

"Oh itu, maksud saya tadi abang ojolnya lama bu, nah nama ojolnya tuh diaplikasi 'Cowok Brengse' bu" jawab Shania

"Oh seperti itu. Tapi ibu tidak akan membedakan kamu ya walaupun kamu anak yang rajin tetapi telat tetaplah telat. Hukumannya berdiri dilapangan sambil hormat sampai jam istirahat pertama" kata guru piket

"Tapi kan bu..." keluh Shania

"Tidak ada tapi tapi, selesai upacara hukuman kamu berjalan ya" jawab guru piket dengan tegas

Karena Shania tidak ingin beradu mulut dengan guru jadi ia hanya bisa terdiam dan menunggu waktunya tiba untuk menjalankan hukuman yang diberi guru piket itu.

Upacara bendera pun selesai, inilah waktunya Shania menjalankan hukuman. Ia langsung melangkahkan kakinya ke tengah lapangan dan tangan kanannya mulai hormat. Sudah satu jam berlalu, Shania masih bertahan diposisinya sejak awal. Tiba-tiba matanya melirik ke arah kiri dan melihat seseorang. Saat mencoba memfokuskan matanya untuk mengetahui siapa lelaki itu tiba-tiba ia jatuh pingsan. Melihat Shania yang pingsan ditengah lapangan lelaki itu bergegas menggendong Shania dan membawanya ke UKS. 

"Jangan pergi..."

"Aku takut..."

Mendengar ucapan Shania, lelaki itu pun mengabaikannya dan melangkahkan kedua kakinya menuju pintu keluar. Namun, tiba-tiba Shania memegang tangannya dan berkata

 "Jangan tinggalkan aku..." 

Karena merasa kasihan, lelaki itu membatalkan rencananya untuk keluar dari UKS dan tetap disana sampai Shania bangun. Akan tetapi, lelaki tersebut ketiduran dengan posisi tangannya yang masih dipegang oleh Shania. Tak lama kemudian, Shania pun terbangun dari tidurnya

"LOH KOK? WOI LO SIAPA?!" Teriak Shania

Lelaki itu pun terbangun seketika karena mendengar suara Shania yang kencang

"LAH? COWOK BRENGSEK?" kata Shania

"WOI! Udah ditolongin bukannya makasih malah ngatain lagi" jawab lelaki itu

"DItolongin? Orang kayak lo bisa nolongin orang? Baru tau gue" jawab Shania

"Kalo gue tau lo bakal kayak gini, mending gue biarin aja lo tiduran di lapangan" jawab lelaki itu

"Jadi tadi gue pingsan terus..." kata Shania

"IYA GUE YANG TOLONGIN" jawab lelaki itu

"Hm... makasih ya cowok brengsek" kata Shania sambil senyum

"Huft... gue bukan cowok brengsek. Dan gue punya nama" jawab lelaki itu

"Ya mana gue tau nama lo, lo nya aja gak kasih tau nama asli lo Bambang..." kata Shania dengan nada mengejek

"Nama gue bukan Bambang, panggil aja sayang" jawab lelaki itu

"DIH JIJIK... Udah aja nama asli lo siapa?" tanya Shania

"Jangan suka marah-marah kalo jadi cewek, emang lo mau ngejomblo sampe tua? HAHA. Kenalin nama gue Gilang biasa dipanggil sayang" pasang muka cool

-Bersambung-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOU ARE THE REASONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang