Kantin

21 0 0
                                    

Aku tidak ingin membuatmu menjadi masa laluku, tapi aku ingin kamu menjadi masa depanku:)
..........

Pelajaran sudah dimulai dari tadi. Bel istirahat hampir berbunyi.

“Psst, “

“Apaan? “ tanyaku.

“Gak papa, “ jawabnya.

“Fahri please, gue lagi fokus pelajaran, “. Setelah Fahri mendengar jawabanku dia menyerah. Dia gak suka berdebat denganku karena aku yang akan selalu menang.

KRINGG.
  Suara bel istirahat berbunyi.
       Akhirnya suara keroncongan dari perut berhenti. Tiba-tiba sebelum aku hendak berdiri meninggalkan meja, ada yang menahanku.

“Ra, kantin bareng... Gue masa sih sendiri lagi. Jangan sama Fahri terus.. Masa sama gue gak si? “ kata dia.

Dia sahabatku juga dari awal masuk SMA. Namanya Azira. Cantik, pintar, ramah, baik banget, dan juga pengertian. Kadang Azira sukanya berantem sama Fahri karena memperebutkan aku.

“Maaf ya, temen lo gue pinjem lagi, “ kata Fahri.

“Yeee, gantian dong. Gue juga sahabatnya Fira, “ Dan pertempuran Fahri dan Azira dimulai lagi dikelas.

“Fira pokoknya kekantin bareng gue lagi!“ ajak Fahri sambil menarik tanganku.

“Gak! Gue gak mau Fira jadi bahan gosip adek kelas gara-gara pergi sama lo terus, “ kata Azira menahanku.

“Aduh apaan sih zir. Owh lo kagum sama gue yang most wanted disekolah? “ dan sok kegantengan Fahri muncul.

“Udah deh, gue mau kalian berhenti berantem, dan kekantin bareng aja. Ok? “ aku melerai.

“What?!  Nggak! “ jawab mereka bersama.

“Ya udah, gue pergi sendiri aja, “ aku pergi meninggalkan kelas dan kekantin.

      Aku meninggalkan Fahri dan Azira. Biarkan mereka berdebat terus. Aku memilih pergi kekantin sendiri daripada mendengar ocehan mereka. Bisa-bisa perutku terus berbunyi.

      Di kantin sudah sangat ramai. Bagaimana aku membeli makanan kalo ramai begini? Aku masih berdiri ditengah kantin(seperti orang hilang). Daripada seperti orang hilang mending beli minuman sama batagor aja deh, daripada ngantri banyak. Langkahku berjalan ke gerobak Pak Jajang, penjual batagor.

“Beli batagornya ya pak,”kataku.

“Maaf neng, gak bisa,” ujar Pak Jajang.

“Hah? Kenapa?  Ini perut laper banget nih.., “

“Udah dibooking, katanya buat pengurus OSIS,” kata Pak Jajang. Aku masih melongo. Beruntungnya pengurus OSIS dapet batagor. Kok aku gak jadi pengurus OSIS ya?

“Yaudah deh, makasih pak, “ aku pergi.

      Dasar, kenapa diboking semua sih. Kerjaannya siapa nih? Ketua OSIS itu? Ya pasti lah, ketua Osis nya kan most wanted disekolah. Aku pergi ke penjual es buah. Dan langkahku terhenti. Tepat didepan dia. Tepat didepan gerobak es buah. Tuh kan, baru diomongin di dalem hati orangnya langsung muncul. Makhluk Gaib ya? Dan juga kenapa dia tepat didepanku? Lirikannya juga gitu. Kalo naksir bilang aja deh kak.

“Emm kak, maaf. Kakak menghalangi jalan, “ aku membuka pembicaraan.

“Owh maaf, “ucap dia sambil pergi dari hadapanku.

      Huft.. Syukurlah aku bisa beli es buah. Tunggu, kenapa dia.. Bisa beli es buah tapi kok diperhatiin terus kayanya ya_-.

“Emm kak, mau beli es buah juga ya? “ tanyaku agak canggung karena diperhatikan.

“Udah ada yang manis kok didepan gue, “ jawabnya.

Blushhh. Sepertinya pipiku udah merah. Apa maksutnya sih. Aku harus cepat pergi dari sini. Setelah es buah ku sudah ditangan, aku langsung pergi meninggalkan ketua OSIS itu. Tapi.. Dia memegang tanganku!!!

“Sorry, soal batagornya ya! “ kata dia.

Akhirnya genggamannya dilepas. Aku mengangguk lalu pergi menuju kelas.
.
.
.
.

TENTANG CINTA ITUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang