"Tak banyak yang aku harap darimu, melihatmu tersenyum bahagia sudah cukup bagiku, entah apa yang membuat ku luluh denganmu, jika paras masih banyak yang lebih dari engkau, hartapun tidak, kau bukan anak dari kalangan atas, aku juga bingung dengan ini. Semoga atas apa yang aku usahakan, memang benar kau hasilnya". Salim bicara dengan dirinya sendiri ketika melihat kunti yang sedang memilih buku di rentetan rak di perpustakaan daerah.
"Tukaaann. . . Ngalamun lagi" bisik kunti dalam hatinya.
"Heey ! Ngalamun lagi ?""Siapa? Aku ? Orang aku liatin kamu milih-milih buku kok. Siapa yang ngelamun !?". Jawab salim yang seakan gak mau di salahkan.
"Iyaa iyaa. . Kamu gak minjem buku ? Dari pada diem kek monas gitu. Unfaedah tauk!!"
"Lho kan aku punya kamu!" Sahut salim
"Lha kok?" Tanya kunti yang penasaran
"Kamu yang baca, nanti kalo udah ceritain ke aku. Kan enak di aku pintar di kamu ! Wleee"
"Iihhh. . . . Nyebelin. Serah ! Tapi aku gak mau nyeritain wleee" sahut kunti dengan nada menggoda salim.
" ya udah. Aku tinggal pulang"
" emang tega? Tinggal aja, sana tinggal !"
" oke ! siap ! aku pulang ! " jawab salim yang sebenarnya menakut-nakuti dan juga ngelulu si kunti.
"Enggaaaakk !. . Jangan. . Kan bercanda tadi 😭 . . Kalo kamu tinggal nanti aku pulangnya lewat mana? Kan aku lupa ! " tanya kunci yang sedikit manja.
"Eh peak ! Ribuan kali ke perpusda gak tau jalan pulang ! "
"Iyaa!!. . . Kan aku ingetnya cuma kamu ❤" kata kunti sambil menghampiri salim dan meraih tangan sambil menyandarkan kepalanya di lengan salim.
" heleh manjaa. Ya udah yuk pulang, udahkan yang nyari bukunya? "
"Udah kok. Cuma pinjem satu takut gak kebaca"
Lantas mereka berjalan menuju tempat peminjaman buku yang berada di lantai 1.
" pak ini pak pinjem satu aja " kata salim kepada petugas perpustakaan sambil menyodorkan buku yang ingin di pinjamnya.
" Kartunya mana ? Tumben pinjem satu" kata petugas karena biasanya mereka berdua kalo gak 2 buku ya 3 buku.
" oh iya pak. Ini pak kartunya". Sambil menyodorkan kartu pinjaman perpus " iya pak, katanya ada yang keberatan pak bawa buku banyak, bilangnya sih udah berat mikir hidup". Saut salim sambil ketawa.
" Iiihhh. . Enggak deh pak. Paijo ini lho pak yang keberatan mikirin cinta" saut kunti dengan nada menggoda salim.
"Kok aku ? Ya udah pak iya aku pak. Emang pak cewek gak pernah mau salah ya pak?" Tanya salim menggoda petugas.
" sudah sudah kalian ini, kebiasaan ribut di perpustakaan. Ini bukunya jangan telat ngembaliinnya ya !" Kata petugas dengan nada menggoda pasangan muda mudi itu.
"Siap bos ! Laksanakan !" Dengan bersamaan salim dan kunti menjawab petugas.
Petugas itu hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka berdua.
Bersambung. . . .

KAMU SEDANG MEMBACA
Salim
General Fictionsalim adalah seorang anak biasa dengan kehidupan luar biasa