NAPOLEON |4|

18 2 2
                                    

Kikan menunjuk rumah dengan pagar menjulang tinggi berwarna hitam, "Berhenti disana, pak."

Ia pun segera turun dan mengeluarkan uang sepuluh ribu dari sakunya, "Ini, Makasih."

Dengan langkah gontai Kikan mulai memasuki rumah, membuka pintu lalu mengucapkan salam, pertanda dirinya sudah berada dirumah.

"Kikan?" panggil seseorang dari sudut rumahnya.

Kikan sangat familiar dengan suara sedikit berat dengan aksen Jawa ini, suara saudaranya. Saudara perempuannya.

Tahu siapa pemilik suara itu, Kikan enggan untuk menoleh. Ia terus berjalan menuju kamar tidurnya.

"Kan, gue bisa jelasin." suara itu kembali terdengar dan kali ini seolah mendekat padanya.

Kikan mempercepat langkahnya. Ia menaiki anak tangga dengan tergesa, membuka pintu kamar lalu mengucinya dari dalam.

Kikan menangis sejadi-jadinya. Memikirkan semua yang terjadi padanya hari ini. Tentang perkataan Reno padanya, jambakan Lili, dan cowok bernama Napoleon itu.

Memikirkan Napoleon berhasil membuat Kikan tiba-tiba saja tersenyum, "Napoleon. Mmm.. Lucu juga." lalu terkekeh disela tangisannya.

Ting!

Satu pesan masuk berhasil menyadarkan pikiran Kikan kembali. "Astaga, sadar Kikan sadar! Napoleon bukan punya kamu,"

Diambilnya ponsel berwarna hitam dari meja belajarnya, Kikan membuka aplikasi chatting dan menemukan nama yang berhasil membuat dirinya tersenyum barusan.

"Atlanta?" ia berfikir sejenak, "Napoleon?" lalu buru-buru melihat isi dari chat yang Napoleon kirim padanya.

Atlanta. N
ini siapa?

Lalu beberapa detik kemudian denting yang sama terdengar lagi.

Ting!

Atlanta. N
maksud gue, nama lo siapa hehe =)

Kikan tidak bisa menahan senyumannya. Mengapa dirinya jadi seperti ini ketika berhadapan dengan Napoleon? Kikan bisa gila jika seperti ini terus. Kikan pun segera membalas chat dari Napoleon,

Kikan P
Kikan. sama ky di un

Atlanta. N
un itu ujian nasional? btw, salken Kan.

Kikan pun terkekeh, "Ganteng-ganteng kok oon, Ahahahaha."

Kikan P
un itu user name bukan ujian nasional

Atlanta. N
ooh, eh rambut lo masih sakit ga?

Kikan P
enggak, makasih ya tadi

Atlanta. N
seloo sm gue mah

Kikan P
iya

Atlanta. N
siap.

Kikan P
oke

Atlanta. N
Mmmm.. Kan, suka makan kadal?

Kikan P
hah?

Detik itu juga Kikan merasa menyesal karna pernah senang mendapat pesan dari seorang Napoleon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NAPOLEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang