chapter 3

17 4 1
                                    


Happy Reading *

Setelah selesai dengan keterkejutan mereka, Anya membuka sepatu dan meletakkannya di rak khusus sepatu.
"Kalian mau di situ aja terus".tanya ana sambil menaikkan alisnya. Sontak mereka bertiga menggeleng tegas. Mereka bertiga serempak membuka sepatu dan masuk ke kelas.

" Kenapa sih harus ada aturan segala".gerutu diara dan Annisa

"Udah santai aja lah, cuma buka sepatu aja kok".kata tuti dengan kalem

Satu kelas terdiam mendengar derap langkah kaki guru yang paling mereka takuti.

" Assalamualaikum semuanya".Kata mem ida

" Wa'alaikumussalam mem ida".mereka menjawab serentak salam dari mem ida

" Baiklah mem ida akan mengabsen  kalian satu persatu yaa".

" A. Yusuf Herman"
" Hadir buk. "

" Annisa Al-Maida".
"Hadiroh mem".

" Diara zona".
"I'm here mem".

" Nah kalian Ini tiru si diara ini dia menjawab absen dengan bahasa Inggris, coba terapkan ".

" Baik mem".jawab mereka serentak

" Anya stevany putri".

"... "

"Apakah tidak ada yang bernama anya di sini".tanya mem ida dengan sabar. Sedangkan tuti yang duduk di samping Anya menyenggol bahu Anya pelan
" Anya bangun".bisik tuti pelan
"Hmm".anya hanya bergumam.

" ANYA STEVANY PUTRI, keluar kamu dari kelas saya".suara mem ida menggelegar di penjuru kelas membuat anya terkejut.

" Baiklah mem".kata Anya dengan kalem
" Nya apaan si lo, bisa kurang  nilai bhs Inggris lo nanti".tuti menahan tangan Anya agar si empunya tak keras kepala
"Udah santai aja, gua tunggu lo di kantin yaa".anya berjalan santai meninggalkan kelas dan berlalu menuju kantin.

Saat di perjalanan menuju kantin Anya hanya memainkan HP dan tak sengaja menabrak seorang senior.

" Lo punya mata gak sih".tanya senior yang Anya gak kenal. Anya hanya diam sambil membersihkan rok nya.
"Lo budeg ya ".tanya senior itu lagi.
" Shut up dude, gua gak sengaja lo ya nabrak lo".kata Anya dengan dingin

"Jelas lo nabrak gua.. "

" Mulut lo itu banci banget tau gak".

"Wat, lo yaa udah nabrak gua trus lo bilang gua banci, enak banget lo ya".senior yang Anya lihat nametag nya
Ahmad diofany pratama.menatap tajam Anya yang di balas oleh Anya dengan tatapan dingin.

Anya berlalu meninggalkan dio yang masih menatap tajam punggung yang semakin menjauh itu.

Poor you diofany pratama..

Hahayy bebeb sayang aku semua.. Anya update lagi nih

Chapter ini adalah awal pertemuan Anya dengan senior nyebelinnya yaitu Ahmad Diofany pratama...

Jadi makasi yang udah mau baca cerita abal abal aku ya😘

Love

Anya

My AnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang