chapter 4

17 5 0
                                    


Happy Reading*

Dio hanya menatap tajam punggung yang perlahan menjauhinya itu, well berani sekali dia sama seniornya ini apalagi dia adalah senior yang paling di segani siswa karna prestasi dan kepopulerannya itu. Dia adalah Ahmad diofany pratama. Senior yang mempunyai wajah yang cukup tampan dan baby face, anak kelas XII IPA 1.
cewek yang menarik 'Batin dio smirk khas andalannya.

**

Dio berjalan menuju kantin sesaat setelah kejadian tabrak lari dengan junior nya itu. Ah!  Dio lupa dengan namanya. Nanti saja lah dio cari mungkin bisa ketemu nanti di kantin. Dio tersenyum senang memikirkannya.
"Woiii curut, kenapa si lo senyum 2 gak jelas gitu".tanya teman dio yang bernama aldi.

" Apaan si lo al, ganggu gua aja".kata dio dengan sinis

"Lu kayak orang gila tau gak, aneh banget perasaan tadi waktu keluar dari kelas lo masih sehat sekarang kok lo kayak orang gila sih".dio merengut kesal ke arah aldi yang sudah tertawa terpingkal pingkal.

" Lo kenapa di? ".tanya hamzah kalem.
" Tadi gua habis tabrakan sama adek kelas, anjir dia dingin banget tau gak".dio hanya mendengus sebal lalu tersenyum

"Kan lihat tu si dio senyum lagi"

"Lo pernah gak makan cabe banyak? ".

" Kagak.. "

"Lo mau gua kasi cabe mulut lo yang kayak emak2 hm".kata dio dengan datar. Aldi hanya cengengesan dan memberikan tanda 'V' kepada dio.

"Udah, lo pesen makanan sana Al, gua sama hamzah lapar ni".

" Oke boss".aldi beranjak pergi ke kedai ibu memesan makanan

Aldi melihat sekeliling kantin. Memang saat ini adalah jam istirahat, makanya kantin jadi ramai dengan siswa siswi yang belanja. Tanpa sengaja iya melihat gadis yang menabraknya. Dia langsung tersenyum licik. 'Lihat saja nanti baby kau akan melihat ku seutuhnya'. Batin dio tersenyum smirk.

"Guysss gua ke meja sana dulu ya".hamzah dan aldi yang kebetulan sudah balik dari kedai ibu menoleh ke arah meja paling pojok terdapat 4 orang siswi yang sedang tertawa namun yang satunya lagi hanya diam sambil fokus memakan makanannya.

" Ngapain lo ke sana di"?. Tanya aldi sambil memicingkan matanya

"Kepo lo boy, gua kesana bentar ya,  btw makanan gua lo berdua aja yang habisin. ".dio melenggang pergi menuju meja paling pojok.

Aldi menatap hamzah geli.

" Kesambet apa tu anak zah".

"Kagak tau gua Al".

" Tumbenan tu anak nyamperin adek kelas, cewek pula tu. ".

" Kita liat aja nanti ngapain  aja tu anak". Aldi menyeringai dan hamzah mengedikkan bahunya.

****

Sedangkan Anya dan teman2 nya asik makan dan bercanda..

"Anjirr senior jalan kemari, btw dia ngeliatin lu mulu nya. " Kata diara dengan heboh. Sontak membuat Anya, tuti, Annisa dan yani melihat objek yang di bicarakan diara tadi.
Anya hanya melihat dengan datar ' ngapain lagi si tu senior ke sini ' Batin Anya  jengkel

"Iya nya senior beneran kesini".kata Annisa

" Biarin aja bukan urusan gua kali".kata Anya dengan datar.

"Hy adek kelas, gua boleh gabung gak ni? ".tanya dia dengan tersenyum.

" E-eh boleh kok kak".kata diara dan Annisa dengan  gugup.

"Makasi yaa".

Sekarang fokus Dio hanya pada Anya, Si Anya yang di tatap hanya acuh tak acuh.

" Urusan kita belum selesai lo dek".kata dio sambil tersenyum jahil

"Urusan apa".kata Anya dengan dingin.

" Kamu lupa, kalau kamu nabrak aku tadi".kata dio

" Lebay banget si lo, cuma jatoh dikit aja lo ribetin. " Kata Anya dengan sinis.

"Santai adek, gak usah marah nanti kamu cepat tua".

" Issshj".anya mendesis marah lalu menggebrak meja kantin.
Anya menghela nafas berat dan melihat dio dengan tatapan dinginnya.
" Gua paling benci di ganggu gini, sial".anya mengumpat dan berlalu keluar dari kantin  dan menyisakan kan temannya yang binggung sekaligus takut dengan reaksi Anya yang berlebihan ketika marah.

"Btw kalian kelas berapa? ".tanya dio

Diara menyenggol bahu Annisa dan tuti. Lalu bergumam
" Jawab ti".

"Kita anak kelas sebelas kak".kata tuti dengan kalem

" Jurusan apa? ".

" Ips kak".

"IPS berapa? "

" Satu kak, ya udah kami duluan ke kelas ya kak. "

Mereka berempat beranjak menyusul Anya yang sudah hilang di balik pintu kantin.

❤❤❤❤❤❤❤❤

Love

Anya

My AnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang