Part 4

291 11 2
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

*****

Klas 12 Ipa 5 sedang mengikuti pembelajaran seni budaya yg gurunya terkenal suka menyindir muridnya yang sering tidur saat mengikuti mata pelajarannya.Siapa lagi kalo bukan buk laila yang katanya bodinya tuh kayak gitar spanyol,padahal lebih ramping dari pada tripleks.

Di sudut ruangan tepatnya pada barisan nomor 3 seorang lelaki telah bersusah payah menahan kantuknya yang serasa menjadi-jadi,bagaimana tidak mengantuk tuh guru tripleks ngejelasin kayak orang lagi baca biasa aja,mana suaranya di lembut-lembutin gak jelas,jijik aja dengerinnya.lelaki itu Rayhan Dwitama Pradipta cowok yang terkenal cuek sama orang lain,tapi berbeda jika bersama sahabat² nya,gak mau tau dan gak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya,tetapi tetap dialah yang di idam-idamkan cewek seantereo sekolah karena selain gayanya cool dia juga gak pernah lupa akan ibadahnya kepada tuhan,hanya satu orang cewek yg tidak mengenalinya,bahkan bertemu saja bisa dikatakan gk pernah.segitu kudet nya cewek itu.

Rayhan atau sering dipanggil  Rey oleh teman teman dekat nya.Rey hanya mempunyai dua orang teman dekat yang selalu ngekor dengannya,Rivaldo wijaya dan Alfiano firmansyah.Rival yang kadang kadang bersifat dewasa tetapi tidak ketika bersama dengan ano(fian) yang otak nya rada² gesrek. Ano adalah panggilan alfiano dari rey dan rival,alasan mereka memanggil sebutan itu cuman simpel,kata mereka itu adalah panggilan kesayangan dari mereka.😂Itu sih kata mereka,tapi fian gak mau di panggil ano oleh mereka,tapi dia tetap merespon ketika ngomong sama temannya yang memanggil dirinya dengan sebutan ano.
(Cuman selintas perkenalan.oke kembali ke awal).

Ternyata rey sudah berada di alam mimpi.Rey merasa terganggu akibat bahunya di sentuh menggunakan penggaris,rey melenguh.
. "apa sih ano nanonya rey dan rival ganggu orang lagi mimpi indah aja". Sontak seisi kelas tertawa mendengarnya.ano yang mendengar menahan kesal.

Rey mulai membuka setengah matanya,karna pandangan yg masih kurang jelas.Karna masih ngantuk rey bergumam.
"Ano kok lo udah kurusan kayak triplek aja sih,cepat amat dietnya". Lagi lagi ano menahan kesal, karna seisi kelas terus terusan menertawakannya.Iya sih badan ano tuh agak gendutan, Rival hanya geleng geleng kepala melihat kedua sahabatnya itu.sementara seseorang yang menyentuh bahu rey dengan penggaris tadi sudah sangat geram menahan amarahnya.

Rey sudah bisa melihat dengan jelas,kemudian dia terlonjak kaget mendapati guru tripleks nya ups buk laila berdiri dengan muka memerah di samping mejanya.Rey hanya menampilkan wajah tanpa dosanya sambil menggaruk tengkuk.
"Eh ibuk dari kapan berdiri disamping meja saya". Ucap rey seolah melupakan ulahnya tadi.
"Keluar dan cuci wajah kamu,kamu pikir ini kelas untuk menampung orang orang tidur apa?"
"Setelah itu kamu antar semua buku yg ada dimeja itu ke perpustakaan tanpa bantuan temanmu"ucap buk laila

"Kok tega sih buk laila,biarin saya sendirian yang nganterin ke perpus,padahal saya mau minta bantuan anterin buku itu semua sama ano buk biar dia kurusan kayak ibuk gitu"rey berbicara sok mendramatis.
"Apa kamu bilang? Skarang keluar. Tidak ada bantahan lagi"ucap buk laila menahan geram

"Iya iya buk,marah marah mulu ntar tambah lebih dari tripleks loh badannya" rey langsung ngacir dan melengos keluar setelah mengambil buku dimeja guru itu tanpa menghiraukan guru yang sedang mencak mencak karna nya.

Setelah sampai di pintu perpus rey celingukan ke dalam,perpus nampak lumayan sepi,rey memutuskan untuk langsung saja menaruh buku itu ke rak nya,namun dia lupa di mana tempatnya.

saat sedang sibuk mencari tempat buku itu yg tak lain adalah buku seni budaya,ia tidak menyadari ada seseorang yang menabraknya otomatis buku yang dia pegang tadi luruh dan berserakan.
"kalo jalan tuh pelan pelan dong,gak tau orang lagi kesusahan bawa buku nih"
"maaf"
Hanya kata maaf yang keluar dari mulut orang itu.

Rey kemudian memungut buku yang tadi berserakan tanpa menghiraukan kata maaf dari orang yang telah menabraknya tadi.

Selesai memungut buku rey hanya melirik sekilas ke orang yg menabraknya tadi,tanpa mengeluarkan sepatah katapun rey melewatinya begitu saja.Sementara orang itu hanya mematung di tempatnya.

   Akhirnya kembali lagi,maaf author lagi sibuk sibuknya nih sama tugas,sekarang juga lagi ujian.Jadi mohon di maklumin aja akhi dan ukhti.
Maaf kalo typo brtebaran🙏🙏

Jangan lupa vote and coment sahib sebagai penyemangat🙏

Utamakan membaca alqur'an..😊







hijrah dan pelabuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang