Waktu tidak pernah mengatakan dia akan membawamu menghilang secepat ini. Dia juga tidak pernah mengatakan bahwa kamu akan baik-baik saja tanpa aku disana, tanpa diriku yang hina nan munafik ini. Waktu yang jahat itu juga tidak mengatakan bahwa dinding pertahanan yang aku bangun selama ini akan runtuh dalam hitungan detik.
Manis sedang menangis di rendung tangis. Mengingat bahwa coklat bisa hidup tanpa dia dan masih dicintai banyak orang dengan kepahitannya. Perasaan senang dan tenteram telah menghilang. Mendatangkan segala hal yang menyusahkan hidup. Kehidupan semakin gila dan menggila, mengelabui langit yang kini menjadi gelap. Coklat, manis menyayangimu, mengapa kau meninggalkannya? Kau pernah berjanji dia satu-satunya dan selamanya tapi apa kamu akan mengatakan itu bila kamu memegang teguh kejujuran?
Manis meneriaki sumpah serapahnya, memaki, menghina dirinya sendiri. Betapa buruk dirinya hingga kamu menjauh dan pergi. Kini kau mampu hidup tanpaku, bahkan bahagia. Seolah-olah kau bebas dari sesuatu yang mengekangmu selama ini. Tidak seharusnya pula manis mengingkari janji yang telah ia susun dulu, janji untuk tidak terlalu mencintai coklat.
Jika manis tahu dia akan sejauh ini, dia akan memilih pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
a few sentences
RandomSetiap makhluk hidup memiliki kisah yang ingin mereka Sampaikan. Tentang nurani mereka, jalan hidup mereka, bahkan cerita yang hanya ingin mereka ungkapkan melalui secarik hitam di atas putih yang diukir dengan beberapa kalimat saja.