Gawai

1 1 0
                                    

Siapa aku? Hanya perempuan paruh baya yang menanti kamu. Memohon kepada waktu agar permintaanku dikabulkan olehnya. Untuk bisa hidup memeluk majikanku yang selalu menarikku dalam setiap permainannya, selalu dalam genggamannya ketika ia bercengkrama dengan perempuan diujung sana. Aku yang dekat, betina itu yang dicintainya. Aku bersenandika untuk meninju wajah yang tertampang di tubuhku saat itu. Betapa kecewanya diriku saat menatap ia menjadi sosok pengabur. Pengabur yang abur terhadap miliknya. Ingin aku menariknya menjauh dari sang ahli nujum itu. Menyadarkan dirinya yang bodoh nan gila itu bahwa meramal sesuatu dengan melihat bintang hanya khayalan dan angan-angan belaka. Tuan, sadarlah, benda persegi panjang yang menghubungkanmu dengan kekasihmu. Benda berwarna hitam yang menyambungkanmu dengan pesawat telepon di arah timur sana.

a few sentencesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang