CHAPTER 4: permainan licik

17 1 0
                                    

Membuat makoto bingung dengan suasana yang berada di sini membuatnya sedikit resah.

"Tampaknya kau lupa sword" ucap bell

"Kamu!!'ucap makoto

" bagaimana menyenangkan bukan "ucap bell

" apa ya yang menyenangkan bodoh!!"ucap makoto

"Pikirkan saja apa suasana perasaanmu saat ini sedang resah bukan?" ucap bell

"Bagaimana bisa.." ucap makoto

"Aku tahu segalanya kau mengalami mimpi terburukmu" ucap bell

"Kamu..bagaimana.. Tahu!" ucap makoto

"Karena aku bisa memahami perasaan manusia sepertimu" ucap bell

"Tidak mungkin" ucap makoto

"Tentu saja bisa karena kau memikirkan kalau kau itu gagal selamatkan ratu yang kamu sayangi" ucap bell

"Itu salahmu!!" ucap makoto

"Salahmu karena kau melepaskan ratu seorang diri" ucap bell

"!'

Membuat makoto teringat kembali dengan kejadian yang menimpah dirinya membuat ratu seorang diri.

" karena dirimu dia menghilang"ucap bell

"Tidak!" ucap makoto

"Pikirkan saja kau sudah melakukan hal yang kau inginkan" ucap bell

"Apa maksudmu aku sudah Melihat apa yang aku inginkan" ucap makoto

"Kau sebenarnya menjauh dari teman-temanmu bukan?" ucap bell

"Ng.." ucap makoto

"Kau melakukan hal jahat juga untuk memenuhi keegoisanmu" ucap bell

"Kurasa kau benar" ucap makoto

Membuat hati makoto ada hitam sedikit membuat rencana bell berhasil mencoba membuat hati makoto hitam.

"Lalu Sepertinya kau lebih suka menyendiri di banding berkumpul bersama lainnya" ucap bell

"Ya karena aku..ingin sendirian saat ini" ucap makoto

"Lumayan egois juga kamu" ucap bell

"Apa!?" ucap makoto

"Ya benar kau cukup egois juga pikirkan saja sendiri" ucap bell

Makoto merasa ada benarnya yang di katakan oleh bell akhir-akhir ini ia lebih suka menyendiri di banding berkumpul bersama lainnya yang sering ia lakukan.

"Benar" ucap makoto

Membuat hati makoto semakin hitam membuat bell begitu senang dengan rencananya.

"Kalau begitu kenapa kau tidak lampiaskan pada mereka" ucap bell

"Maksud kamu!?" ucap makoto

"Ikut aku" ucap bell

Tiba-tiba bell membawa makoto ke suatu tempat dimana kerajaan yang penuh cinta telah hancur karena ulah jikochu.

"Apa ini!" ucap makoto

"Kau sekarang berada di tempat dimana kau tinggal" ucap bell

Bell tiba-tiba langsung mengikat makoto dengan kekuatan kegelapan dan membawanya.

"Kau mau bawa aku kemana!" ucap makoto

"Aku akan membawamu ke raja jikochu" ucap bell

"Apa yang--uh.."

Makoto merasakan sakit di dada merasa ada yang menekan dirinya.

"Sekarang raja jikochu akan membuatmu menjadi kegelapan" ucap bell

"!!"

Bell langsung menghadap ke raja jikochu yang akan membuat makoto menjadi kegelapan.

"Yang mulia.." ucap bell

"Bell mau apa kamu kemari"ucap raja jikochu

" saya membawa seseorang ke sini"ucap bell

Raja jikochu melihat sosok makoto yang terikat dengan kekuatan kegelapan milik bell yang tidak bisa bergerak sama sekali.

"Hm...kau..kenapa bawa dia ke sini!!!" ucap raja jikochu

"Yang mulia bisa lihat saja apa alasan saya membawanya ke sini" ucap bell

Dengan begitu raja jikochu melihat hati milik makoto ada warna hitam di dalamnya membuat raja jikochu begitu senang dengan maksud bell

"Hahahahaha ya aku tahu kenapa kau membawa dia ke sini" ucap raja jikochu

"Hm.." ucap bell

Tiba-tiba makoto langsung melayang dan sekarang ia berhadapan dengan raja jikochu tepat di depan wajahnya.

"Sword" ucap raja jikochu

"Hish..lepaskan aku sekarang!" ucap makoto

"Kau akan aku buat patuh padaku" ucap raja jikochu

"Jangan-jangan...

Membuat makoto teringat saat regina menerima kekuatan kegelapan dari raja jikochu membuat patuh padanya dengan kata lain di cuci otak.

" tidak, aku tidak mau!!"ucap makoto

"Hnmmm "

Tiba-tiba makoto menerima kekuatan kegelapan milik raja jikochu membuatnya sangat sakit perlahan hatinya menjadi hitam seluruhnya.

"Aku..tidak merasakan rasa sakit lagi" ucap makoto

Membuatnya mengalami perubahan pada rambutnya yang menjadi ungu pucat dan matanya menjadi merah.

"Hahahahaha sekarang dia sudah menjadi kegelapan" ucap raja jikochu

"Hahahaha berhasil!!" ucap bell

.
.
.
.
.
.
Di sisi lain..

Mana dan lainnya sedang mempersiapkan kejutan untuk makoto yang karena hari ini ulang tahunnya.

"Bagaimana apa yang itu siap" ucap mana

"Sudah" ucap sharru

"Iya sudah" ucap raquel

"Bagaimana kuenya?" ucap mana

"Sudah lihat ini" ucap alice

"Wah...bagus"ucap aguri

" kamu gak sabar ya"uang alice

"Tidak juga" ucap aguri menahan

"Dari tadi aku gak bisa hubungi makoto ya?" ucap rikka

"Kenapa?" ucap mana

"Aku tidak tahu yang jelas saat aku telpon mereka tidak menjawabnya" ucap rikka

"Kalau begitu salah satu dari kita cari keberadaannya" ucap mana

"Bagaimana denganku" ucap aguri

"Kamu yakin?" ucap mana

"Iya karena aku tidak terlalu sibuk di sini" ucap aguri

"Baiklah kalau itu mau kamu" ucap mana

"Aku pergi" ucap aguri

"Hati-hati aguri" ucap mana

"Ya" ucap aguri

.
.
.
.
.
.
.

BERSAMBUNG...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Happy Birthday 4 November (doki doki precure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang