CHAPTER 3: suasana yang gelap

14 3 0
                                    

Di apartemen...

Makoto langsung duduk di kursinya dengan masih di hantui dengan pikirannya dengan rasa bersalahnya tapi daby berusaha membuat makoto tenang agar tidak membuat itu menjadi beban untuknya.

"Sudahlah jangan kebawa itu ke pikiranmu" ucap daby

"Tapi..." ucap makoto

"Ingat kalau kamu gak bisa menenagkan pikiranmu maka itu akan menjadi beban untukmu" ucap daby

"Uh..baiklah akan aku usahakan" ucap makoto

"Hm bagus sekarang cobalah untuk istirahat ya agar kamu bisa tenang" ucap daby

"Baiklah" ucap makoto

Daby meninggalkan makoto sendirian agar bisa membuatnya tenang.

"Mungkin aku terlalu tertekan dengan kejadian itu" ucap makoto

"Atau tidak mimpi burukmu.."

"Ng..siapa itu!?" ucap makoto

"Wah..wah...Sepertinya ada yang tidak kenal ya" ucap bell

"Kau !?" ucap makoto

"Hei kita bertemu lagi ya sword" ucap bell

"Mau apa kamu!?" ucap makoto

"Aku hanya melihat saja" ucap bell

"Jangan coba-coba main denganku bell" ucap makoto

"Kau Sepertinya begitu sombong" ucap bell

"Daby!!!" ucap makoto

"Ya aku di sini" ucap daby

"Akan aku membuat kamu berhenti" ucap makoto

"Ha dasar payah" ucap bell

Makoto berubah menjadi cure sword..

"Awas saja kamu akan aku kembalikan kata-katamu itu!!" ucap makoto

"Itu adalah pujian untukku" ucap bell

Sword bertarung dengan bell dengan kekuatan pedangnya dan terus tampa berhenti.

"Kau pengecut besar!!" ucap sword

"Beraninya berkata itu sword!!!!" ucap bell

Mereka saling mempentalkan kekuatan mereka dan membuat mereka sama-sama ke walahan.

"Uh.." ucap sword

"Sword... Awas saja aku akan kembali dengan rencanaku yang akan membuat kau terpaku padaku!!" ucap bell yang langsung pergi dengan kekuatan transpotasinya.

"Uh..akhirnya berakhir juga" ucap sword

Dan akhirnya sword kembali ke bentuk sipilnya menjadi makoto.

.
.
.
.
Makoto langsung berbaring lemah dan lelah setelah bertarung dengan bell.

"Kamu baik-baik saja?" ucap daby

"Ya aku baik-baik saja kamu gak usah khawatir aku hanya lelah" ucap makoto

"Baiklah saya tinggal" ucap daby

Dia pergi dan meninggalkan makoto seorang diri di kamar makoto tampak begitu masih tertekan dengan mimpinya itu membuatnya tidak nyaman dan penuh rasa resah.

"Apa yang harus aku lakukan hari ini begitu kacau untukku" ucap makoto

Dengan pelan-pelan makoto tidur dengan tenang walau masih berminpih aneh tersebut dia tetap usahakan tidur.

.
.
.
.
.

Di sisi lain...

"Mana kamu kenapa" ucap rikka

"Aku ingin memberikan kejutan untuk makopi" ucap mana

"Oh..ya aku lupa soal itu" ucap rikka

"Bagaimana kalau kita siapkan besok dan alihkan makoto ke mana gitu?" ucap raquel

"Ya juga" ucap lance

"Besok dia sibuk karena masih ada pekerjaan di studio" ucap alice

"Kamu tahu?" ucap mana

"Iya" ucap alice

"Mana kamu tahu sendiri kalau ayah alice itu punya perusahaan" ucap rikka

"Hehehe lupa" ucap mana

"Ha...mana" ucap sharru

"Udah namanya juga orang lupa" ucap aguri

"Maaf" ucap mana

"Ya sudah sekarang kita pulang kerumah masing-masing ini sudah malam" ucap sebastian

Mereka akhirnya bubarkan diri karena sudah larut malam...

.
.
.
.

Pada besok harinya...

Makoto sudah ada di studio dimana ia melakukan shuting untuk hari ini ia tetap seperti biasanya secara profesional karena ia takut orang lain tahu tentang masalah yang dia hadapi.

Dan setelah itu makoto langsung pergi untuk mencari suasana yang mendukung pikirannya karena ingin menenangkan pikirannya yang penuh dengan beban.

"Kamu yakin mau sendiri?" ucap daby

"Iya aku ingin sendiri dan tidak ingin di ganggu" ucap makoto

"Baiklah aku akan diam kalau ada apa-apa gunakan kekuatan milikmu" ucap daby

"Iya terima kasih" ucap makoto

Daby berubah menjadi alat dan makoto menikmati suasana di sini membuat dia bisa berfikir jernih kembali.

Tampa di sadari bell sudah memperhatikan makoto yang sedang seorang diri di sana.

"Hehehe... Ini adalah kesempatan emasku untuk membuat dia menjadi seperti bonekaku" ucap bell

.
.
.
.

Bell memulai dan membuat rencaannya dengan cara liciknya membuat suasana yang tadinya terang menjadi gelap gulita yang penuh kegelapan di sekelilingnya.

"Apa yang.."uncap makoto

.
.
.
.

.

BERSAMBUNG....

Happy Birthday 4 November (doki doki precure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang