Chapter 1, Tragedi

25 4 3
                                    

Tok...tok...tok...

Jean pov

Siapa yang datang tengah malam begini?.
Ah. . . . Mungkin dad dan mom. Tapi mereka bawa kunci utama kenapa mereka menggedor gedor pintu seperti itu, membuat sakit kepalaku saja. Ah sudahlah Mungkin mereka lupa menaruh kuncinya, hah mengganggu tidur malam ku saja.....

Aku mulai bangkit dari tempat tidurku. Dan mulai membuka pintu kamarku lalu aku segera menuruni tangga satu persatu dengan perasaan takut dan was was menuju pintu depan yang berada di lantai bawah, sesampainya di depan pintu aku mulai membuka knop pintu rumahku.

Cklek.....

Pintupun terbuka dan aku melihat tiga sosok pria dengan menggunakan topeng.

Kalian siapa?

Kalian maling ya atau perampok?

Mau ambil barang atau uang? , tapi maaf besok saja ya di rumah lagi ngga ada orang, setelah itu aku langsung menutup pintu kembali, belum sampai pintu rumahku tertutup sempurna ketiga orang itu langsung masuk kedalam rumahku mendobrak pintu depan rumah ku. Menarik dan mengikat tubuhku dengan erat aku mencoba untuk berusaha melarikan diri dengan sisa sisa kekuatan ku yang tersisa, tapi sayang mereka lebih kuat dari apa yang aku fikirkan.

Toloonggg.....

Tolongggg....

Diam lah bocah ingusan "lepaskan aku siapa kalian?" kau anak kecil jangan banyak tanya. tapi sialnya sebuah batang besi langsung menghantam tepat di kepalaku dengan keras. membuat kepalaku sakit dan kurasakan ada cairan merah seperti darah mengalir dari kepalaku, oh hei ini memag darah.

Oh sial kuusap kepalaku dan kurasakan darah mulai mengalir deras dari kepalaku. Di sisi lain aku juga melihat orangtuaku ku yang sedang memanggil manggil namaku. Tapi aku tidak bisa melihat dengan jelas keadaan mereka mataku agak buram dan kepalaku sangat pusing, telingaku berdengung dengan hebat seperti ada kumbang di dalam telingaku. Sedikit demi sedikit ku kumpulkan kekuatan untuk mengembalikan kesadaran ku seutuh nya, Sampai ahirnya Kulihat ketiga orang itu menghampiri mom dan dadku , dengan salah satu dari ketiga orang itu membawa benda berbentuk seperti cutter, oh itu lebih terlihat seperti pisau.

Oh... shit,,,

Itu benar benar pisau, aku mulai bangkit dan mencoba untuk mendekat ke arah dad dan momku tapi sialnya aku terjatuh, aku terlalu lemah untuk bergerak apalagi untuk mendekat ke arah mereka.

Ya tuhan apa yang harus aku lakukan. . . .

"akan kubuat kluargamu merasakan apa yang aku dan kluargaku rasakan hahahahah" ucap salah satu dari ketiga orang yang saat ini sedang mendekati dad ku dan melayangkan tinjunya tepat di wajah dad ku, dad masih mencoba untuk meminta maaf kepada salahsatu dari mereka, tapi dengan mudahnya mereka menolak dan menghiraukan perminta maafan dari dady dan kali ini dia melayangkan tinjunya tepat di perut dady secara terus menerus tanpa henti sampai papiku memutahkan sedikit darah segar dari mulutnya dan membuat dady hampir pingsan. Hati ku merasa sakit melihat dady ku yang meringis kesakitan tersungkur di depan mataku.

"Maafkan aku, aku tidak sengaja melakukannya pada keluargamu akan kuturuti semua maumu asal jangan sakiti keluargaku" ujar dady pada mereka, air mataku seketika mengalir membasahi kedua bagian pipiku dan hatiku hancur dibuat nya.

"tidak semudah apa yang kau katakan bajingan, nikmati saja tiap detik dari nafasmu dan menit menit terahir dari hidupmu yang akan segera berahir mulai dari sekarang hahahah...." ucapnya.

Kulihat dia mulai mengarahkan mata pisaunya ke arah dady ku dan mulai memotong telinga kanan dad ku, "oh shit. . Mereka memang ngga punya perasaan" dad mengeram kesakitan di buatnya, meraung dan meminta maaf dengan apa yang telah di lakukan nya dulu. Tapi ketiga penjahat itu menghiraukan kata" dady dan beralih mengarahkan mata pisaunya di depan mata dady menusuknya hingga menembus bola mata dady ku.

Di congkel nya kedua bola matanya hingga membuat tubuh dad ku mengejang seketika dan wajah dad kini penuh dengan darah segar, penjahat itu dengan tega & sadisnya menusukkan sebilah pisau kedalam perut dad dan merobeknya hingga perut papaku mengeluarkan isinya kemudian penjahat biadab itu pun mengambil organ dalamnya dengan tangan kotornya sambil dilemparkan nya organ itu di lantai rumahku.

dengan sombongnya dia berkata "buat makan ajing aja ni semua hahahah kalonggak kita jual saja hahahahah"
"Anjing juga belum tentu mau makan makanan dari orang biadab seperti mereka bos hahahah"

Aku yang awalnya hanya bisa terdiam dan menagis kini ku mulai berteriak "kau apakan dady ku br3n9s3k b4jin94n dasar manusia gak punya hati" seakan pemandangan di depan ku merobek hati dan jiwa ku dad yang dulu ku benci kini tergeletak tak bernyawa di lantai rumah ku. " oh dad andai kau tau aku tidak benar" membencimu aku sangat menyayangimu dad" andai aku bisa mengatakan ini dari dulu hiks. . . Hiks . . Hiks. . .

Bekap mulut mom ku telah di lepas, kini mom mulai menagis histeris dan berteriak" memanggil dady yang sudah tidak menunjukkan tanda" kehidupan lagi.

"Joe.....joe.....tidak joe hiks.. kamu apakan suamiku hiks...hiks....hiks.... dasar manusia kejam manusia tidak punya hati....."

"hahahahahah dasar wanita jalang seharusnya kau berfikir siapa yang lebih tidak punya hati apakah aku atau keluargamu. sebentar lagi kamu pasti akan bisa menemui suamimu yang br3n953k itu"
"jangan kau sentuh ibuku dengan tangan biadab mu itu b4jin94n, fuck you, bitch sekali kau sentuh ibuku habis kau pria gila" tapi pria itu tak menghiraukan aku, dia terus menuju mom ku diangatlah tubuhnya dengan kasar.
"Mom...momy....lepaskam mommy pembunuh jangan kau sentuh momy ku"
"lihat. . . momy mu ini akan segera menyusul ayahmu yang biadab itu hahahaha"

Kulihat dia membuka baju ibuku satu persatu, sehingga kini terekpose jelas badan mommy yang putih, mulus dan ramping, dia memegang kedua buah dada ibuku, menarik nya dan memotongnya dengan pisau secara perlahan, aarrgh... (eram ibuku) aku mendengar mommy sangat kesakitan dibuatnya darah mulai mengucur dari dadanya kulihat dia mulai jatuh tersungkur ke lantai dan tikaman pisau yang kesekian kalinya langsung tepat bersarang di dadanya, " mommyy. . . . . "

Kurasakan hatiku sangat sakit, air mata mengalir tanpa henti menambah beban di dadaku. dan beberapa saat kemudian akupun mulai merasa sangat pusing semua gambaran di mataku mulai memudar seiring berjalan nya waktu dan ahirnya aku pingsan.

Setelah beberapa lama akupun mulai tersadar dari tidur panjangku, aku mulai mencoba untuk membuka mata dan beradaptasi dengan cahaya yang ada di ruangan ini,
" aku dimana"
"Kamu sudah bangun ya" ucap seorang ibu" dengan wajah yang belum pernah kulihat sebelum nya.
" kenapa saya bisa disini, kemana mom dan dadku?"
" tenag nak kamu aman disini kamu berada di panti asuhan 'bagi kasih sesama' nak. ada orang yang membawamu kesini, dia mengatakan rumahmu terbakar dan ayah ibumu juga ikut terbakar didalam nya"

Di situlah gambaran" peristiwa mengejamkan yang terjadi pada keluargaku mulai berputar di otak ku, aku merasa hancur, sakit hati aku merasa telah di bohongi padahal aku tau peristiwa sebenarnya, dan itu bukan karna kebakaran, itu karena ulah 3 perampok biadap yang tega menghabisi kedua orang tuaku. . .

Tunggu balasan dariku biadab. . . .

To be continue. . .

physicho (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang