Chapter | 03

67.9K 1.8K 16
                                    

Setiba di rumah Alena langsung melenggang menuju kamar nya dan menghempaskan dirinya di atas kasur queen sizenya. Alena memandang langit langit kamar nya yang berwarna biru muda , entah apa yang ia pikirkan . Kemudian, mulai terlelap dengan tubuhnya yang masih dibaluti seragam .

_______


Jam sudah menunjukkan setengah tujuh pagi itu artinya lima belas menit lagi gerbang sekolah akan ditutup. Alena langsung loncat dari tempat tidur Queen sizenya . Dia menggerutuki dirinya yang lupa memasang alarm dan kenapa mama nya tidak membangunkannya. Dan apakah mogens telah berangkat sekolah. Setelah memakai seragam dan sepatu Alena langsung turun dari kamarnya . Belum sempat Alena sampai dianak tangga ketiga, mamanya sudah muncul di ujung tangga.

"Eh, Alen kamu udah bangun?mama baru aja mau bangunin kamu lagi" tutur mamanya.

"Mama kenapa gak bangunin Alen sih , telat kan Alen , bang mogens udah berangkat belum mah?" Ujar Alen bertubi tubi.

"Mama itu tadi udah bangunin kamu, kamunya aja yang dasar kebo , gak bangun. Abang kamu tadi udah berangkat, katanya dia gak mau telat kalo harus nungguin kamu" ujar Dinda panjang lebar.

"Ishh, bang mogens kok tega amat sama Alen sih" gerutu Alena sambil cemberut .

"Yaudah, sana kamu berangkat ntar keburu telat banget loh"

"Yaudah deh mah , Alen berangkat sekolah dulu yaa. Assalamualaikum" ujar Alena sembari mencium telapak tangan mamanya.

Setelah sampai disekolah Alena turun dari taksi itu kemudian membayarnya. Alena tampak lesu melihat gerbang sekolah sudah ditutup . Dia mencoba memanggil satpam yang diketahui bernama pak Ujang itu agar membuka gerbangnya. Setelah lama bernegosiasi dengan pak Ujang akhirnya Alena bisa masuk ke sekolah dan Alena harus siap siap dengan hukuman yang akan diberikan kepadanya.

Saat hendak menuju aula , tempat dimana semua siswa kelas sepuluh berkumpul. Tiba tiba Alena ditabrak oleh seseorang .

"Aduhh, sakit banget tau" ujar Alena yang terdudur dilantai karena posisi jatuhnya yang mengenaskan.

"Sorry" ujar seseorang didepan Alena

"Apa? sorry Lo bilang ? Kirain gak sakit apa , pantat gue nyungsep duluan ini" ujar Alena yang terus mengusap pantat nya yang terasa sakit.

"Bantuin kek gue berdiri , ini malah diam kayak patung Pancoran aja" cerewet Alena

" Lo masih bisa diri sendirikan?" Ujar cowok itu tanpa rasa bersalah .

"Lo kok ngeselin yah? Jelas jelas Lo yang nabrak gue , dan Lo gak mau tanggung jawab " ujar Alena yang berusaha berdiri dan akhirnya ia bisa berdiri dengan tegak lagi.

"Terus..? Gue harus banget peduli Ama Lo gitu" ujar cowok itu melenggang pergi meninggalkan Alena yang masih dibanjiri emosi yang sudah meluap luap.

" Awas aja ya Lo kalo ketemu sama gue lagi, gue bunuh Lo" kata Alena.

Setelah kejadian ia ditabrak oleh cowok dingin kayak es tadi , Alena memutuskan melanjutkan jalannya menuju aula . Disana ia melihat Ryana yang sedang melambaikan tangan ke arahnya. Alena segera menghampiri Ryana dan duduk disamping cewek itu.

"Lo kenapa bisa telat sih" tanya Ryana

" Gue lupa pasang alarm , dan ditambah bang mogens udah berangkat duluan . Jadinya ya gini deh gue telat."ujar Alena .

Ryana hanya mengangguk anggukan kepalanya. Kemudian kedua gadis itu mulai memperhatikan apa yang dikatakan oleh sang ketua OSIS.

"Jadi , kalian harus mengumpulkan tanda tangan anggota osis dan tanda tangan dari semua ketua ekskul yang ada di Sma Galaksi Bangsa"ujar mogens

" Yahh , kok banyak banget sih"

" Gak papa deh banyak banyak , mumpung kakak kelas disini banyak yang cogan"

" Lo cogan Mulu yang dipikirin, tapi gak papa deng biar bisa pdkt sama kak bara"

Terdengar ocehan dari berbagai siswi ,Alena sungguh malas mendengar ocehan para siswi itu . Ditambah lagi seluruh siswa harus mengumpulkan tanda tangan dari anggota osis dan ketua ekskul.

Setelah penyampaian informasi tadi seluruh siswa kelas sepuluh dibubarkan . Mereka boleh istirahat dan selanjutnya mereka harus mulai mengumpulkan tanda tangan sebanyak banyak nya hingga besok.



******

Vote and comment juseyo😊

KAKAK KELASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang