🌸 Crazy brother 🌸

3.3K 204 34
                                    

🍃~~~~~🍃

Yaya memasuki rumah nya dengan langkah gontai. Kepala nya berdengung menahan pusing. Samar-samar Yaya melihat mamanya turun dari tangga dan menghampiri nya
"Astaga Yaya, kamu kenapa baru pulang?? Dan kenapa kamu basah gini??" Tanya Lisa panik.

Yaya hanya diam.

"Mama baru aja mau ke sekolah buat jemput kamu, dan kenapa wajah kamu pucat??" Tanya lisa sambil meraba dahi putri nya.

"Astagaaa, kamu demam," pekik Lisa saat merasakan suhu tubuh Yaya yang panas.

"Yaya nggak apa-apa ma, cuman kecapean aja." Akhirnya Yaya angkat suara.

"Nggak apa-apa gimana?? Badan kamu panas Yaya, Mama antar kamu kekamar ya, mama bakalan panggilin om kamu," ucap Lisa dengan panik.

Yaya hanya menghebus napas pasrah. Kalau sudah begini, tak akan ada yg bisa dilakukan nya. Mama nya akan menjadi orang terempong sedunia jika sudah mengenai dirinya.

Yaya berjalan pelan dengan dipapah Lisa menuju kamarnya.
Sesampai nya di kamar, Yaya langsung mengganti seragam nya dengan baju rumahan, sedangkan Lisa sudah turun kelantai bawah untuk mengambil makanan dan obat untuk Yaya.

Yaya berjalan menuju kasur, lalu tidur disana. Kepalanya terasa berat, badannya panas dingin, dan bibirnya semakin pucat.

"Sayang, maaf lama," ucap Lisa sambil membawa nampan yang berisi makanan dan obat penurun panas, diikuti pembantunya yang membawa baki yang berisi air.

Yaya menyandarkan tubuh nya di sandaran kasur. Wajahnya semakin pucat.

"Kamu makan dulu ya, trus minum obat," ucap Lisa sambil menyuapkan sesendok bubur ayam pada Yaya.

"Maaa" panggil Yaya pelan setelah menelan bubur nya.

"Apa sayang?" Jawab Lisa dengan lembut.

"Yaya kangen papa ma," ucap Yaya.
Lisa terdiam. Dia menatap wajah Yaya yang pucat itu.
"i-iya sayang, Papa pasti pulang kok, kamu tenang aja ya," ucap Lisa menenangkan Yaya, dia tidak tau harus berkata apa lagi.

Yaya hanya diam menunduk, dia tau mamanya hanya menghiburnya.

"Sekarang kamu makan lagi ya, trus minum obat biar cepat sembuh, ntar kalo papa pulang liat kamu sakit gini papa bakalan sedih." Hibur Lisa

Yaya mengangguk pasrah lalu melanjutkan makannya lagi.

🍃 ~~~~~ 🍃

Di kediaman Boboiboy bersaudara.

Para saudara kembar ini sedang berkumpul di ruang tamu, dengan Halilintar yang sedang sibuk dengan membaca komik actionnya, Taufan yang sibuk bermain handphone, dan Gempa yang sedang fokus dengan layar laptopnya.

Taufan melirik Gempa sekilas, lalu kembali fokus dengan handphone nya

"Ck, Lo lagi ngapain sih, Gem?? Fokus bener," ucap Taufan, tanpa mengalihkan pandangannya dari benda persegi panjang itu.

"Lagi buat Laporan Keuangan, kak. Minggu besok harus diberikan ke Kepsek," ucap gempa, tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptopya.

"Haishh, trus apa gunanya Lo punya Sekretaris OSIS sama Bendahara?" Sinis Taufan.

"Gue nggak tega ngasih mereka tugas sebanyak ini kak, kasihan mereka," ucap Gempa dengan tenang.

"Ck, ini nih, Keunggulan adek gue. Terlalu baik, terlalu lembut. Dikit-dikit nggak tega, dikit-dikit kasihan, sampai-sampai nyamuk yang udah gigit dia pun nggak tega dia pukul," ucap Taufan dramatis.

Waiting For You Forever [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang