20 Space Cafe

153 18 4
                                    

Sudah sekitar sebulan aku tidak mengikuti jadwal Kino karena kesibukanku latihan biola untuk festival musik klasik akhir Juni ini. Festival ini diadakan oleh kampusku di tempat aku mengajar dan aku merupakan salah satu performernya bersama dengan pemain musik lainnya. Dan karena aku menjadi pemain biola utama, jadi aku berlatih lebih keras dari yang lain.

Namun, tadi pagi Kino menelponku dan meminta tolong untuk membawakan sweaternya yang ketinggalan di rumah. Jadi, aku berencana pergi ke Cube terlebih dahulu pagi ini karena jadwal latihanku masih di sore hari. Kino sendiri bersama Pentagon sedang menyiapkan comeback Jepang mereka setelah promosi Shine di Korea berakhir. Jadi hari ini dia sedang latihan di Cube bersama member lain.

Sesampainya di depan gedung Cube, aku memutuskan untuk mampir sebentar ke 20 Space Cafe yang berada di bawah gedung Cube. Karena hari ini lumayan panas jadi aku ingin meminum sesuatu yang segar untuk melepas dahaga.

Saat berada di depan pintu cafe....

Ddduuuuk!!

Aku bertubrukan dengan Hongseok!

Aissshh kenapa harus bertemu dengannya lagi sih disini?!

"Lah elo?! Jalan tuh liat-liat dong! Gak tau apa ada orang ganteng lewat?!" ujarnya.

"Dih elonya aja yang gak keliatan kayak demit!" ujarku kesal. Aku langsung masuk ke dalam cafe tidak menghiraukannya.

"Selamat datang di 20 Space Cafe. Mau pesan apa?" tanya salah satu pelayan di depan counter. Saat sedang melihat-lihat menu, Hongseok menghampiriku.

"Heh lu tadi ngatain gue demit?!" ujarnya sedikit berteriak. Namun, setelah ia melihat keadaan sekitar yang ternyata lumayan ramai, ia memelankan suaranya. "Jangan ngajak gue berantem disini" bisiknya.

"Siapa yang ngajak berantem sih? Orang lo duluan yang nyolot" ujarku namun tidak dihiraukan Hongseok.

"Kak, aku pesan Iced Latte tiga" ucapnya kepada pelayan yang menanyakan padaku tadi.

"Heh, kan gue duluan yang dateng, kok elo sih yang pesen duluan? Kak, kan saya yang dateng duluan" ucapku kepada pelayan tersebut.

"Apa sih elo nih dibilang jangan ngajak berantem. Kan elo sendiri yang gak pesen dari tadi" ucapnya pelan namun dengan nada yang penuh penekanan.

"Ya kan tetep aja gue duluan yang dateng" ucapku tidak mau kalah.

"Begini saja mas mbak, mbaknya mau pesan apa? Nanti kita buatkan bersamaan dengan pesanan masnya" ujar pelayan tersebut.

"Yoghurt Smoothie satu" ucapku.

"Baik, jadi punya masnya totalnya 19500 won dan punya mbaknya 5800 won. Mau bayar sendiri-sendiri atau sekalian? Kalau sekalian biar saya totalkan semuanya" ucap pelayan tersebut.

"Sendiri-sendiri aja" ucapku dan Hongseok bersamaan. Akupun menyerahkan 1 lembar 50ribu won, begitu juga dengan Hongseok.

"Maaf mbak gak ada uang kecil ya? Karena ini masih pagi jadi kita belum ada kembalian" kata pelayan itu lagi.

"Gak ada tuh mbak" ucapku.

"Kalau begitu kenapa gak digabung saja dengan masnya?" tanya pelayan tersebut. Aku dan Hongseok saling bertatapan. Aku sendiri malas kalau harus punya hutang dengannya, tapi mau bagaimana lagi.

"Yaudah kak ini pake uang saya sekalian aja" ucap Hongseok sebelum aku bertanya padanya. Pelayanpun menerima uangnya dan memberikan kembaliannya.

"Silahkan ditunggu sebentar ya nanti kita panggil. Mbaknya atas nama siapa? Kalau masnya saya sudah tau" tanya pelayan itu. Hongseok tersenyum bangga menyombongkan padaku. Diingat pelayan aja bangganya minta ampun!

Sweet Enemy - HongseokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang