Part 4

1.7K 61 4
                                    

............

"Sudahlah dit, lo suka banget kayaknya si Citra dihukum mulu, jangan-jangan lo suka lagi sama Citra. Hahahahha

Salah satu senior malah membuat suasana yang sebelumnya sudah panas, tambah panas lagi. Akupun hanya mampu menunduk dan berharap tidak ada kejadian yang lebih panas lainnya. Hari itu ospek terlewati dengan sangat berat, bukan saja karena hari yang panas, namun disebabkan juga karena hati yang panas.


*Ruang Sekretariat BEM*

18.00

"Re, lo tau ga si Citra maba yang gosipnya di incer si Radit ?"

"Citra yang mana San?, gw cuma denger si Radit lagi deketin maba, ga tau gw namanya siapa, emang ada apaan?"

"Kaga, kepo aja gw, si Radit kan ga pernah deketin cwe selama ini, aneh aja kalo ada maba yang tiba-tiba dia deketin, hahahahah"


"Woiii !!"

"Si Mulut Nyinyir Rere dan Santi, kalian ngapain coba dimari, kaga liat temen-temen lagi sibuk buat prepare closing ospek besok, lah kalian malah nangkring gosip di mari, buruan woi bantuin temen-temen".. 

Angga salah satu panitia ospek, tiba-tiba datang dan menghancurkan pergosipan Rere dan Santi.

"Lah buset, kerjaan lo ngagetin orang mulu ya ngga ? kesel gw,hampir copot nih jantung gw, yuk re kita pergi"

Mereka pun pergi meninggakan Angga dengan perasaan bingung.

"Heran yak, cwe-cwe dikasitau malah judes"...................


*Meja Makan Rumah Citra*

19.40

"Gimana ospek hari keduanya Cit? menyenangkan?"

"Menyenangkan gimana, Citra dimarahin mulu sama senior ma, kayaknya mah Citra salah mulu waktu ospek"  Sahut Citra dengan wajah yang cemberut...


"Salah gimana? ya wajar atuh, yang namanya ospek mah Senior paling benar, hahahahaha" Tiba-tiba Papa Citra datang dan ikut bergabung di meja makan.

"Ah si Papa, pantes ya, dulu Papa ngerjain Mama mulu waktu ospek"


"Bentar-bentar, jadi dulu Papa senior Mama waktu di kampus?" Citra bertanya sambil mengerutkan dahi..

"hahahahahahahha" Jawab kedua orang tua Citra berbarengan 


"Udah Cit, sekarang istirahat ya, besok kan hari terakhir ospeknya, pasti akan menyenangkan, anggap saja senior yang marahin kamu lagi suka sama kamu, sama kaya si Papa ke Mama dulu. hahahahahaaha"

Citra pun masih kebingungan dengan ucapan Mama, Citra bangkit dan mencium pipi kedua orang tuanya dan bergegas menuju kamar untuk tidur....


"Ma, anak kita satu-satunya sudah beranjak dewasa ya sekarang, dulu Papa inget waktu kecil si Citra minta di gendong mulu sama Papa, sekarang mah udah besar udah ga kuat lagi Papa gendongnya.."

"Iya Pa, Mama juga ngerasa waktu cepat sekali bergerak, tak terasa Citra udah gede sekarang, kadang Mama takut Pa, Citra bakal pergi ninggalin kita, cuma Citra yang kita punya di dunia ini"

"Cepat atau lambat, itu pasti akan terjadi, namanya kehidupan Ma, akan terus berlanjut. Ma, kapan kita kenalin Citra sama anaknya Mas Hardito ?"

"Mungkin sebentar lagi Pa, kalau Citra sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan kampus, baru kita omongin ke Citra tentang perjodohannya dengan Pewaris Tunggal Keluarga Prajadiningrat"


Mereka kemudian berpegangan tangan untuk menuju kamar , melepas lelah setelah seharian penuh melakukan aktifitas, saat sang surya beristirahat dan terganti bulan, manusiapun demikian, beristirahat dari letihnya kegiatan...

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hello semuanya, aku balik... Cerita ini akan dilanjutkan, mohon dukungannya ya, dengan KRITIK dan SARAN yang membangun, jangan lupa VOTEnya ya... 

Terima Kasih :D............

My Posesif BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang